BeritaInternasional

Konflik di Gaza Meningkat: Lebih dari 11.000 Nyawa Melayang dalam Lima Minggu Terakhir

Korban, seperti yang dilaporkan oleh agen berita AFP, termasuk 4.630 anak-anak dan 3.130 perempuan, dengan tambahan 29.000 orang mengalami luka.

– Dalam pembaruan tragis pada hari Senin, pemerintahan yang dipimpin Hamas di Gaza melaporkan jumlah kematian yang mengguncangkan, mencapai 11.240 individu akibat konflik berkepanjangan dengan Israel.

Konflik yang kini memasuki pekan keenam sejak meletus pada 7 Oktober 2023 telah meninggalkan jejak yang mendalam di wilayah tersebut. Meninggalkan dampak yang terasa di berbagai aspek kehidupan masyarakat setempat.

Korban, seperti yang dilaporkan oleh agen berita AFP, termasuk 4.630 anak-anak dan 3.130 perempuan, dengan tambahan 29.000 orang mengalami luka. Jumlah tersebut menyoroti dampak menghancurkan dari pertempuran yang berkepanjangan terhadap warga sipil.

Secara terpisah, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengungkapkan bahwa jalanan di utara Gaza kini dipenuhi oleh puluhan jenazah. Hal ini menandai pusat pertempuran paling sengit dalam konflik tersebut.

Secara mengkhawatirkan, laporan menyebutkan bahwa ambulans yang berusaha mengambil jenazah-jenazah tersebut menjadi sasaran serangan oleh pasukan Israel.

BACA JUGA : Daftar Merek Cemilan Produk Israel yang Dijual di Indomaret dan Alfamart

Dalam perkembangan lain, pada hari Jumat, Israel merevisi jumlah korban akibat serangan awal Hamas pada 7 Oktober. Jumlah itu diubah dari 1.400 menjadi 1.200 individu, menggambarkan ketidakpastian dalam data yang terkait dengan konflik tersebut.

Lior Haiat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, menjelaskan bahwa ini adalah perkiraan terbaru. Perkiraan tersebut mencakup pekerja asing dan warga negara asing lainnya yang menjadi korban serangan pada 7 Oktober.

Dia menegaskan bahwa angka tersebut belum final dan dapat berubah seiring dengan proses identifikasi semua korban yang berlangsung.

Konflik terus memberikan beban berat bagi kedua belah pihak, dengan komunitas internasional secara cermat memantau perkembangan situasi. Jalur Gaza tetap menjadi titik fokus kekhawatiran, dengan seruan untuk gencatan senjata segera dan intervensi internasional yang intensif untuk mencegah lebih banyak kerugian jiwa dan penderitaan.

Sumber: Kompas.com

Related Posts

1 of 63