BeritaInternasional

Polisi Israel Ungkap Peserta Konser Supernova Ditembaki Militer Israel, 364 Tewas!

Investigasi polisi, seperti dilaporkan oleh Haaretz pada 18 November 2023, menyatakan bahwa Hamas sebenarnya tidak mengetahui adanya konser Supernova di gurun pasir. Konser tersebut berjarak 5 km dari pagar pembatas Gaza-Israel.

Konser Supernova Ditembaki Militer Israel

– Penyelidikan oleh polisi Israel telah menguatkan kesaksian yang beredar, menunjukkan bahwa Tentara Pertahanan Israel (IDF) menembaki warga sipil Israel yang menghadiri konser musik Supernova pada Sabtu, 7 Oktober 2023. Dalam peristiwa tersebut, sebanyak 364 orang tewas, jumlah yang lebih tinggi dari laporan sebelumnya yang menyebutkan 260 korban.

Serangan IDF terjadi selama serangan mengejutkan oleh sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam. Brigade ini disebut-sebut sebagai upaya untuk mempermalukan Israel, yang memiliki klaim sebagai pasukan militer terkuat keempat di dunia.

Awalnya, pejuang Hamas dituduh sebagai pelaku pembunuhan ratusan peserta konser Supernova. Namun, kesaksian penonton menunjukkan bahwa yang menyerang adalah militer Israel.

Investigasi polisi, seperti dilaporkan oleh Haaretz pada 18 November 2023, menyatakan bahwa Hamas sebenarnya tidak mengetahui adanya konser Supernova di gurun pasir. Konser tersebut berjarak 5 km dari pagar pembatas Gaza-Israel.

Sasaran sebenarnya dari Brigade Al-Qassam adalah kawasan pendudukan ilegal, seperti Kibbutz Reim dan kibbutz lainnya.

Pejuang Hamas dikabarkan mengetahui adanya konser secara real-time ketika mereka memasuki wilayah yang dikuasai Israel. Mereka hanya bergerak ke lokasi setelah mengetahui bahwa massa berkumpul.

Kesimpulan ini diperkuat oleh temuan bahwa pasukan Hamas tiba di lokasi konser bukan dari arah pagar tembok perbatasan Gaza-Israel. Mereka datang dari arah Jalan 232 atau dari dalam kawasan yang dianggap ilegal di bawah kendali Israel.

Selain itu, pesta musik tersebut awalnya direncanakan pada hari Kamis dan Jumat. Persetujuan militer untuk mengadakannya juga pada hari Sabtu (7/10) terjadi setelah permintaan dari pihak kepolisian. Perubahan ini memperkuat dugaan bahwa milisi Hamas tidak mengetahui acara tersebut sebelumnya.

BACA JUGA : Otoritas Arab Saudi Tangkap Jemaah Umrah karena Mengenakan Keffiyeh Palestina

Investigasi menunjukkan bahwa helikopter militer IDF yang datang kemudian dari markasnya menembaki pasukan perlawanan Palestina dan sejumlah peserta festival musik yang sebenarnya hadir untuk bersenang-senang, bernyanyi, dan berjoget.

Menurut polisi, sebanyak 364 orang tewas dalam festival musik tersebut. Media Israel lainnya, Ynet, melaporkan pada 15 Oktober bahwa helikopter tempur Israel yang menembaki peserta konser Supernova adalah Apache, helikopter serbu canggih seharga Rp 500 miliar per unit.

Cuplikan video menunjukkan Apache menembaki mobil yang melarikan diri, mengakibatkan banyak korban. Pilot Apache, bingung atas situasi, menembak ke bawah tanpa bisa membedakan antara pejuang Hamas dan penonton konser.

Tembakan Apache menyebabkan banyak mobil terbakar dengan penumpang sipil di dalamnya. Proses pengumpulan bangkai-bangkai mobil yang hangus dan rusak akibat tembakan Apache IDF memakan waktu berminggu-minggu.

BACA JUGA : Sejarah Terbentuknya Hamas: Perjalanan Panjang Menuju Kemerdekaan Palestina

Seorang perwira polisi senior mengatakan, “Kami memperkirakan sekitar 4.400 orang hadir pada acara musik tersebut, sebagian besar dari mereka berhasil melarikan diri menyusul keputusan untuk membubarkan acara yang dibuat empat menit setelah adanya serangan roket.”

Analisis polisi menunjukkan bahwa setelah acara dihentikan setengah jam sebelum terdengar suara tembakan, banyak peserta pesta berhasil melarikan diri.

Hasil investigasi lainnya juga menunjukkan bahwa tidak ada bukti peserta konser menjadi korban pemerkosaan, seperti tuduhan pro-Israel kepada pejuang Hamas sebelumnya.

Sumber: Kumparan.com

Related Posts

1 of 63