AkademiReligion

Niat Puasa Ganti Ramadhan di Bulan Rajab dan Hukumnya

Menurut informasi dari laman NU, menggabungkan puasa Rajab dengan puasa Qadha Ramadhan diperbolehkan, meskipun dengan sedikit perbedaan dalam bacaan niat.

– Mungkin sebagian dari kita bertanya-tanya apakah boleh melaksanakan puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab, terutama ketika banyak orang juga melaksanakan puasa sunnah Rajab. Jawabannya adalah iya, boleh.

Menurut informasi dari laman NU, menggabungkan puasa Rajab dengan puasa Qadha Ramadhan diperbolehkan, meskipun dengan sedikit perbedaan dalam bacaan niat. Dalam konteks ini, Syekh al-Barizi menjelaskan bahwa meskipun hanya berniat melaksanakan puasa Qadha Ramadhan, secara otomatis pahala puasa Rajab juga bisa didapatkan.

Bagi yang akan melaksanakan puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab, berikut adalah niat yang dapat diamalkan setelah membaca puasa sunnah Rajab:

Niat Puasa Sunnah Rajab:

Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى.

Latin:
Nawaitu shauma syahri rajaba sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya:
“Saya niat puasa bulan Rajab, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Niat Puasa Ganti Ramadhan:

Arab:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى.

Latin:
Nawaitu Shouma Ghodin ‘an qadaa’in fardho ramadhoona lillahi ta’alaa.

Artinya:
“Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Hukum melaksanakan puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab, seperti yang tertulis dalam Kitab Fathul Mu’in beserta hasyiyahnya, I’natuth Thalibin, adalah sah atau diperbolehkan. Dalam hal ini, perlu dicatat bahwa niat puasa mutlak, baik itu untuk puasa sunnah yang berjangka waktu tertentu atau puasa yang memiliki sebab tertentu, cukup dengan niat puasa yang bersifat mutlak.

BACA JUGA : Bacaan Ayat Kursi dengan Keseluruhan Teks dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemahan, dan Keutamaannya

Syekh Zainuddin menjelaskan bahwa keabsahan puasa sunnah dengan niat puasa mutlak berlaku untuk berbagai jenis puasa sunnah, seperti puasa Senin-Kamis, Arafah, Asyura’, dan hari-hari tanggal purnama. Hal ini berlaku juga untuk puasa yang memiliki sebab tertentu, seperti puasa istisqa tanpa perintah imam atau puasa sunnah mutlak.

Dalam konteks puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab, para ulama, seperti Syekh al-Barizi, memfatwakan bahwa seseorang yang mengqadha puasa Ramadhan di hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa akan mendapatkan pahala dari keduanya, bahkan tanpa niat puasa sunnah.

Dengan demikian, melaksanakan puasa ganti Ramadhan di bulan Rajab dengan niat yang benar tetap diperbolehkan dan memberikan peluang untuk memperoleh pahala ganda. Hal ini mencerminkan keragaman dalam ibadah puasa, memungkinkan umat Islam untuk mendapatkan keberkahan dalam melaksanakan ibadah tersebut.

Sumber: bangkapos

Related Posts

1 of 17