Nongki Ngopi – Samsudin, seorang warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, kembali menjadi sorotan setelah dianggap membuat konten kontroversial yang viral di media sosial.
Pria yang kerap dikabarkan berlagak sakti tersebut memicu kehebohan dengan unggahan video di channel YouTube miliknya yang diberi label “Gus Samsudin” di bawah nama “” (Sariden).
Dalam video yang beredar luas, Samsudin diduga mempromosikan aliran sesat yang memperbolehkan jemaahnya untuk bertukar pasangan dengan klaim mendapat jaminan surga. Potongan-potongan video tersebut menampilkan seorang perempuan bercadar duduk di depan empat pria yang diduga menjadi pemimpin aliran tersebut.
Keempat pria tersebut diduga memberikan pernyataan bahwa jemaah mereka diperbolehkan bertukar pasangan dengan jaminan surga. Reaksi dari masyarakat pun bermacam-macam, menimbulkan kekhawatiran dan kegelisahan.
Setelah videonya menjadi viral, Samsudin kemudian mengubah setelan privasi atau pribadi pada channel YouTube-nya. Namun, polisi dari Kepolisian Resor Blitar, yang dipimpin oleh AKBP Wiwit Adisatria, telah turun tangan untuk menyelidiki kasus ini.
Menurut keterangan resmi dari Kapolres Blitar, AKBP Wiwit Adisatria, video yang kontroversial tersebut memang dibuat oleh Samsudin. Namun, Wiwit menegaskan bahwa video tersebut hanya diciptakan dengan tujuan meningkatkan jumlah subscriber di channel YouTube milik Samsudin.
“Dalam klarifikasi kami, Samsudin menyatakan bahwa video tersebut hanya dibuat untuk keperluan konten saja. Kejadian yang ditampilkan dalam video tidak benar-benar terjadi,” ujar Wiwit dalam konferensi persnya.
BACA JUGA : Video Viral Yang Diduga Ajaran Sesat Bebas Tukar Pasangan Dibuat oleh Samsudin Cs!
Wiwit juga menambahkan bahwa pihak kepolisian telah mendatangi Samsudin pada hari Senin untuk memperoleh keterangan lebih lanjut. Samsudin sendiri mengklarifikasi bahwa kejadian dalam video tersebut adalah fiktif belaka.
Meskipun demikian, Wiwit menegaskan bahwa video tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat dan perlu adanya kehati-hatian dari semua pihak, baik yang melihat maupun yang membuat konten.
“Saya mengimbau kepada masyarakat agar tidak membuat konten-konten yang dapat meresahkan orang lain demi popularitas atau peningkatan jumlah pengikut. Kedewasaan sangat diperlukan dalam hal ini,” tegas Wiwit.
Sementara itu, Samsudin dijanjikan untuk memberikan klarifikasi lebih lanjut terkait konten video yang telah dibuatnya. “Kami tunggu klarifikasinya. Jika tidak ada klarifikasi, kami akan tindaklanjuti karena konten tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di masyarakat,” tambah Wiwit.
BACA JUGA : Viral Penampakan Pocong Muncul di Jalan Cilubang Lebak, Kota Bogor
Wiwit juga menegaskan bahwa kejadian yang ditampilkan dalam video tersebut tidak terjadi di Kabupaten Blitar. Tidak ada nama-nama yang disebutkan dalam video tersebut, serta klaim pengobatan yang diajukan juga tidak dapat dipertanggungjawabkan. Aliran yang dipromosikan dalam video tersebut juga tidak ada di Kabupaten Blitar.
Sumber: suryamalang