HealthLife Style

Bagaimana Ketindihan Bisa Terjadi?

Kelumpuhan tidur merupakan salah satu jenis parasomnia atau gangguan tidur. Ketika seseorang bangun tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara.

– Bagaimana Ketindihan Bisa Terjadi?

Bayangkan terbangun di tengah malam dan merasa tidak sendirian. Sosok hitam berdiri di sudut kamar Anda. Dia mendekat perlahan. Mereka ingin berteriak, berlari atau menutup mata. Tapi kamu tidak bisa. tubuhmu kaku Dan satu-satunya yang bisa kamu lakukan adalah berharap mimpi buruk ini cepat berlalu.

Fenomena yang baru saja saya gambarkan adalah “kelumpuhan tidur”. Sebuah pengalaman yang mungkin pernah Anda alami sendiri. Apa yang terjadi pada otak kita ketika kelumpuhan tidur terjadi? Apakah kelumpuhan tidur berbahaya? Dan mungkinkah ada unsur supranatural di baliknya? Mari kita lihat artikel ini untuk menjawab semua pertanyaan ini.  

Definisi kelumpuhan tidur (Sleep Paralysis) dan gejala terkait 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kelumpuhan tidur merupakan salah satu jenis parasomnia atau gangguan tidur. Ketika seseorang bangun tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara.

Orang dengan kelumpuhan tidur juga dapat mengalami berbagai jenis halusinasi. Seperti mendengar bisikan, merasakan tekanan di kepala dan dada, dan melihat makhluk menakutkan di kamar tidur atau bahkan melayang di atasnya. 

Tahapan tidur dan mekanisme kelumpuhan tidur 

Untuk memahami apa yang terjadi pada tubuh Anda selama kelumpuhan tidur, pertama-tama kita harus memahami tahapan tidur. Pada dasarnya, saat Anda tidur, Anda melewati dua fase. Yaitu “non-REM sleep” dan “REM sleep”. REM adalah gerakan mata yang cepat. Kemudian mata Anda bergerak cepat saat Anda tidur.

Jadi saat Anda tidur, pertama-tama Anda melewati 3 tahap tidur non-REM. Setiap langkah yang Anda lewati, semakin dalam Anda tidur. Saat fase terakhir tidur non-REM berakhir, kita memasuki fase tidur REM. Juga dikenal sebagai “tidur nyenyak”.

Ini adalah tahap ketika seseorang berada di dunia mimpi. Saat Anda berada di tahap ini, neurotransmitter yang disebut “glisin” melumpuhkan tubuh Anda dan melumpuhkan semua otot Anda kecuali otot tak sadar seperti jantung dan paru-paru. Tubuh kita melakukan ini untuk mencegah tindakan yang dapat membahayakan kita saat kita tidur.

Seolah-olah kami mewakili apa yang terjadi dalam mimpi. Jadi jika Anda terbangun di tengah tidur REM, kemungkinan kelumpuhan masih ada. Jadi Anda bangun dan Anda tidak bisa menggerakkan tubuh Anda. Inilah yang terjadi dengan kelumpuhan tidur. 

Halusinasi terjadi selama kelumpuhan tidur 

Tidak semua orang yang menderita kelumpuhan tidur mengalami halusinasi. Namun, bagi sebagian orang, halusinasi bisa menjadi pengalaman yang sangat menakutkan.

Halusinasi paling umum selama kelumpuhan tidur adalah pengalaman melihat sosok menakutkan di kamar tidur, atau bahkan melayang di atasnya.

Halusinasi umum lainnya adalah mendengar bisikan atau desisan yang menakutkan. Beberapa orang juga melaporkan tekanan di kepala dan dada serta kesemutan atau sensasi terbakar di kulit.  

Apakah Sleep Paralysis Berbahaya? 

Kelumpuhan tidur biasanya tidak berbahaya dan biasanya tidak memerlukan perhatian medis. Namun, pengalaman tersebut bisa sangat mengganggu dan menakutkan bagi sebagian orang. Kelumpuhan tidur juga dapat terjadi dalam konteks gangguan tidur lainnya, seperti insomnia atau sleep apnea. Jika Anda secara teratur menderita kelumpuhan tidur dan mengganggu kualitas tidur Anda, Anda harus menemui dokter atau spesialis tidur.  

Kelumpuhan tidur sering dikaitkan dengan unsur supernatural atau paranormal, seperti “hantu yang duduk di dada” atau “mimpi buruk yang sebenarnya”. Faktanya, bagaimanapun, kelumpuhan tidur adalah penyakit yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Meski demikian, masih banyak mitos tentang kelumpuhan tidur di masyarakat.

Misalnya, kelumpuhan tidur hanya terjadi pada orang yang sering mengalami mimpi buruk, atau hanya terjadi pada malam hari. Padahal, kelumpuhan tidur bisa menyerang siapa saja kapan saja dan tidak selalu dikaitkan dengan mimpi buruk.  

Mengatasi kelumpuhan tidur 

Bagi sebagian orang, kelumpuhan tidur dapat terjadi secara rutin dan memengaruhi kualitas tidur. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda mengatasi kelumpuhan tidur: 

  • Ikuti pola tidur yang teratur dan benar. Usahakan tidur 7-9 jam setiap malam dan bangun di waktu yang sama setiap hari.
  • Hindari kafein atau alkohol sebelum tidur.
  • Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan damai. Matikan semua lampu dan suara, serta gunakan bantal dan selimut yang nyaman.
  • Jangan terlalu memikirkan kelumpuhan tidur atau membiarkan pikiran negatif mengambil alih. Cobalah untuk rileks dan tenang sebelum Anda pergi tidur.
  • Jika kelumpuhan tidur terus mengganggu kualitas tidur Anda, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter atau spesialis tidur.  

Demikian penjelasan mengenai sleep paralysis, penyakit yang dapat mempengaruhi kualitas tidur seseorang. Meski pengalaman kelumpuhan tidur tidak berbahaya, namun bisa sangat menyusahkan dan menakutkan bagi sebagian orang. Untuk mengatasi sleep paralysis,

Anda harus menjaga pola tidur yang teratur dan nyaman, hindari konsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur dan ciptakan lingkungan tidur yang tenang dan nyaman. Jika kelumpuhan tidur terus memengaruhi kualitas tidur Anda, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau spesialis tidur untuk mendapatkan penanganan yang tepat.  

Related Posts

1 of 25