NongkiNgopi.com – Pada Selasa malam, kediaman Presiden Rusia yang berada di Kremlin diserang oleh sebuah drone. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran atas keamanan presiden dan pemerintah Rusia.
Militer Rusia segera mengambil tindakan dan berhasil menembak jatuh dua drone yang terlihat mendekati Kremlin. Menurut laporan, kedua drone tersebut merencanakan serangan baru terhadap pasukan Rusia.
Pemerintah Ukraina telah dituduh merencanakan serangan teroris terhadap Putin menggunakan drone tersebut. Juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengkonfirmasi bahwa kedua drone tersebut milik Ukraina dan mencoba membunuh Presiden Putin.
Setelah serangan tersebut, Walikota Moskow, Sergei Sobyanin, mengumumkan larangan penerbangan drone tanpa izin di atas ibu kota Rusia. Ini adalah langkah untuk mencegah serangan drone serupa di masa depan dan menjaga keamanan wilayah Moskow.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, membantah tuduhan bahwa pihaknya terlibat dalam serangan tersebut. Menurut Zelensky, pasukan Ukraina fokus bertempur di wilayah Ukraina sendiri dan tidak pernah memasuki wilayah Rusia.
Serangan drone terhadap kediaman Presiden Putin menunjukkan bahwa ancaman keamanan terhadap presiden dan pemerintah Rusia masih ada. Namun, tindakan cepat dari militer Rusia berhasil mencegah serangan tersebut dan menunjukkan kemampuan Rusia dalam melindungi kediaman Presiden Putin.
Larangan penerbangan drone tanpa izin di atas ibu kota Rusia memiliki implikasi yang signifikan dalam mempertahankan keamanan wilayah Moskow. Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan drone semakin populer dan memiliki potensi menjadi ancaman keamanan bagi wilayah yang terlindungi.
Tuduhan terhadap Ukraina terkait serangan drone tersebut menunjukkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang belum usai. Namun, respons dari Presiden Zelensky menunjukkan komitmen untuk tidak memprovokasi konflik dan fokus pada pertahanan wilayah Ukraina sendiri.