NongkiNgopi.com – Rabies adalah virus yang menyebar dari air liur mamalia yang terinfeksi melalui goresan luka terbuka atau gigitan. Virus ini kemudian naik ke otak dan saraf tulang belakang, menempel pada , dan menyebabkan agresi, demam, dan muntah-muntah.
Virus rabies berpindah melalui air liur untuk bertahan hidup dan harus melumpuhkan organ dan otot tubuh. Hal ini mencegah tubuh untuk menelan air liur sehingga menyebabkan busa pada mulut.
Tingkat kematian akibat rabies sangat tinggi, yaitu mencapai 99,99%. Begitu gejala muncul, ajal sudah mendekat. Gejala awal biasanya mirip flu, kemudian berkembang menjadi kesulitan menelan, merasa takut terhadap air, hingga menjadi koma dan meninggal dunia. 80% dari pasien rabies takut terhadap air dan tidak bisa minum walaupun mereka dehidrasi.
Rabies telah menelan banyak korban selama bertahun-tahun, tetapi sulit untuk menentukan tahun tertentu di mana kasusnya mencapai puncak.
Hal ini karena insidensi rabies sangat bergantung pada faktor lokal seperti tingkat vaksinasi, tindakan pengendalian populasi hewan, dan kontak manusia dengan hewan liar yang terinfeksi.
BACA JUGA : BACA JUGA : Gerhana Bulan Langka Pada 5 Mei 2023, Pertanda Apakah ini?
Namun, (WHO) mencatat bahwa gigitan anjing yang terinfeksi menyebabkan sekitar 99% kematian pada sekitar 95% kasus rabies yang terjadi di Asia dan Afrika.
Pengobatan dan Pencegahan Rabies
Sayangnya, sampai saat ini belum ada obat yang bisa menyembuhkan rabies. Namun, jika kamu terkena gigitan, kamu harus mencari dokter saat itu juga.
Virus rabies memerlukan waktu 10 hari untuk mencapai otak dan menimbulkan gejala serius. Dokter bisa memberimu vaksin untuk menangkal hal ini, namun vaksin hanya efektif sebelum gejala muncul.
Pencegahan menjadi satu-satunya cara untuk tidak mati akibat rabies. Ada dua cara pencegahan, pertama adalah hati-hati dengan binatang liar, terutama yang bertingkah rada agresif atau takut-takutan.
Jangan terlalu dekat dan menjauhi binatang liar. Kedua, dengan vaksin. Jika kamu hendak berpergian ke suatu tempat dengan risiko tinggi rabies, kamu harus divaksinasi terlebih dahulu.
Penyintas Rabies
Meskipun tingkat kematian akibat rabies sangat tinggi, namun ada beberapa orang yang berhasil selamat dari rabies. Salah satunya adalah Jian Agis, remaja berumur 15 tahun dari Milwaukee, Amerika Serikat pada tahun 2004. Para dokter menaruhnya dalam sebuah koma sehingga tubuhnya bisa melawan infeksi.
Metode ini kemudian dikenal sebagai the Milwaukee protocol. Setelah dianggap sebagai metode revolusioner yang dapat menyelamatkan ribuan nyawa yang terancam rabies, metode ini kini dianggap tidak cocok setelah mengalami sejumlah kegagalan.
Rabies adalah salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia dengan tingkat kematian yang sangat tinggi. Virus ini menyebar melalui air liur mamalia dan harus diwaspadai dengan baik.
Gejala rabies mulai dari flu hingga kesulitan menelan, takut terhadap air, hingga koma dan kematian. Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan rabies, vaksinasi dan pencegahan merupakan cara terbaik untuk menghindari penyakit ini.
Para penyintas rabies yang sangat langka menunjukkan bahwa ada harapan untuk bertahan hidup dari penyakit ini. Oleh karena itu, kita harus mengambil tindakan preventif dan tidak menganggap enteng penyakit ini, terutama jika kita tinggal atau berpergian ke daerah yang berisiko tinggi untuk rabies.