NongkiNgopi.com – Ustadz Abdul Somad (UAS) mengungkapkan ketidaksenangannya yang mendalam terhadap Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu. UAS menuduh Panji Gumilang memuja-muja , sehingga ia menyebut pemimpin pesantren tersebut sebagai antek Yahudi.
UAS mendesak polisi untuk menangkap Panji Gumilang, dengan menekankan kesetiaannya pada Ahlus Sunnah Waljama’ah, sebuah aliran dalam Islam.
Artikel ini akan mengulas pernyataan UAS, konsep Ahlus Sunnah Waljama’ah, dan kontroversi yang melingkupi Al Zaytun Indramayu.
UAS mengungkapkan kemarahannya yang mendalam terhadap Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, akibat sikap dan pernyataannya yang tampak memuliakan Israel.
BACA JUGA : 5 Dosa Besar Menurut Islam yang Harus Diketahui
UAS bahkan menyebut Panji Gumilang sebagai antek Yahudi dan meminta agar ditangkap. Insiden ini terjadi saat UAS mengisi acara umum, sebagaimana terdokumentasikan di kanal YouTube @HERRI PRAS pada tanggal 19 Mei 2023.
Menurut UAS, menjadi pengikut Ahlus Sunnah Waljama’ah memiliki tiga prinsip utama. Pertama, dalam hal keimanan (akidah), mereka mengikuti ajaran Abu Al Hasan Al ‘Asy’ad. Kedua, dalam bidang fikih, mereka mengikuti empat madzhab yang dibentuk oleh Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hambali.
UAS menyatakan bahwa para mentor mereka umumnya mengikuti madzhab Syafi’i. Terakhir, dalam hal tasawuf, tazkiyatunnas, dan akhlak, mereka mengadopsi ajaran Abdul Hamid Al-Ghazali atau Imam Ghazali.
UAS menekankan bahwa sebagai pengikut Ahlus Sunnah Waljama’ah, mereka memiliki kewajiban untuk menangkap dan mengadili mereka yang menyimpang dari prinsip-prinsip tersebut.
BACA JUGA : Ada Ancaman Tolak Konser Coldplay, Menhub Tegas Dukung Konser Coldplay
Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu, yang dipimpin oleh Panji Gumilang, dikenal menganut ideologi mantan presiden Indonesia, Bung Karno dan Soeharto, bukannya secara ketat mengikuti ajaran ulama Islam.
Panji Gumilang bahkan menyatakan bahwa dirinya tidak sejajar dengan para ulama tersebut, dan mengingatkan tentang pertemuan dengan Bung Karno saat ia masih kecil.
Selain itu, Al Zaytun Indramayu diduga mengabaikan Hadis dan hanya fokus pada Al-Quran. Pesantren tersebut berpendapat bahwa Al-Quran merupakan kumpulan perkataan Nabi Muhammad SAW. Sikap ini terungkap
ketika khotib Salat Jumat di Al Zaytun Indramayu keliru menggunakan kalimat “Qoola Rasulullah” daripada “Qoolallahu ta’ala” terkait Al-Quran.
BACA JUGA : Presiden Jokowi Tunjuk Mahfud MD Sebagai Pelaksana Tugas Menkominfo
Pada kesempatan tersebut, UAS mengingatkan orang tua agar tidak mendaftarkan anak-anak mereka di Al Zaytun Indramayu, dengan menyoroti bahwa meskipun pesantren tersebut megah, namun dianggap menyimpang dari ajaran yang benar.
BACA JUGA : Hacker Lockbit Klaim Sebar 15 Juta Data Nasabah BSI
Reaksi keras UAS terhadap pengagungan yang diduga dilakukan oleh Panji Gumilang terhadap Israel telah memicu kontroversi.
UAS mengacu pada prinsip Ahlus Sunnah Waljama’ah untuk membenarkan tuntutannya terhadap penangkapan Panji Gumilang.
Perselisihan ini berkaitan dengan penyimpangan Al Zaytun Indramayu dari ajaran Islam tradisional, asosiasinya dengan tokoh politik masa lalu, dan ketergantungan selektifnya terhadap Al-Quran sementara mengabaikan Hadis.