Cara Sholat Idul Adha
– Salat Idul Adha adalah salat sunah yang dikerjakan pada hari ke-10 Zulhijah. Perihal hukum ibadah ini, terdapat perbedaan pendapat mengenai status salat Id, ada yang berpendapat bahwa salat Id berpredikat fardhu ‘ain, sedangkan yang lain mengatakan sunnah muakkad.
Namun, berdasarkan buku “Panduan Shalat Sunah & Shalat Khusus” oleh Dr. Sa’id bin Ali bin Wahaf Al-Qahthani, Muhammad bin Shalih Utsaimin menyatakan bahwa pendapat yang lebih kuat adalah bahwa salat Idul Adha berhukum fardhu ‘ain.
Seperti halnya ibadah pada umumnya, salat Idul Adha juga diawali dengan niat. Bagaimana niat dan tata cara sholat Idul Adha saat melaksanakannya sendirian, sebagai makmum, atau sebagai imam? Dalam buku “Risalah Tuntunan Shalat Lengkap” oleh Drs. Moh Rifa’i dan laman NU Online, terdapat bacaan niat dan tata cara sholat Idul Adha dalam berbagai kondisi.
BACA JUGA : Destinasi Wisata Tersembunyi di Indonesia: Menemukan Pesona yang Tersembunyi
Niat Sholat Idul Adha
Berikut ini adalah bacaan niat sholat Idul Adha dalam tiga kondisi: sendirian, sebagai makmum, dan sebagai imam.
1. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Sendirian
اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan li Idil Adha rak’atayni adā’an lillāhi ta’ālā.
Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
2. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Berjamaah (Makmum)
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil Adha ma’muman lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”
3. Bacaan Niat Sholat Idul Adha Berjamaah (Imam)
أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــالَى
Usholli rak’ataini sunnatan ai’idil Adha imaman lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.”
Tata Cara Sholat Idul Adha
Salat Idul Adha dapat dilaksanakan secara berjemaah maupun sendirian. Yang lebih afdal adalah melaksanakannya secara berjemaah di masjid, musala, atau di tanah lapang.
Tata cara pelaksanaannya tidak jauh berbeda, hanya terdapat perbedaan pada niat salatnya. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai tata cara salat Idul Adha:
- Membaca niat salat Idul Adha.
- Takbiratul ihram dan membaca doa iftitah.
- Melakukan takbir sebanyak tujuh kali dengan membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Subhanallah wal hamdulillah wa laa ilaha illallah wallahu akbar wa laa hawla wa laa quwwata illa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi.
Artinya: “Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah.
Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku. Dan tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
- Membaca Surah Al-Fatihah, kemudian dianjurkan membaca surah pendek seperti Surah Qaf dan Al-Qamar.
- Melakukan rukuk dengan tumakninah.
- Iktidal dengan tumakninah.
- Sujud dengan tumakninah.
- Duduk di antara dua sujud dengan tumakninah.
- Melakukan sujud kedua dengan tumakninah.
- Bangkit dari sujud, kemudian melakukan takbir sebanyak lima kali pada rakaat kedua dengan bacaan yang sama.
- Melakukan gerakan seperti pada rakaat pertama, mulai dari membaca Surah Al-Fatihah hingga sujud kedua.
- Melakukan rukuk dan sujud kedua dengan tumakninah seperti pada rakaat pertama.
- Melakukan tahiyat akhir dengan membaca tasyahud akhir (tawarruk).
- Mengucapkan salam.
Dengan mengikuti tata cara di atas, salat Idul Adha dapat dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan ajaran Islam.