– Fenomena panas ekstrem atau gelombang panas yang mencapai suhu maksimum bumi telah melanda beberapa negara di Asia dan Eropa, mengingatkan kita akan ancaman nyata yang dihadapi oleh planet kita.
Dulu, perubahan iklim sering dianggap sebagai mitos belaka, sebuah nama yang terdengar jauh dari kehidupan sehari-hari. Namun, dengan adanya fakta-fakta tentang gelombang panas yang terjadi di berbagai negara di seluruh dunia, kebanyakan orang mulai menyadari bahwa perubahan iklim adalah kenyataan yang harus dihadapi.
BACA JUGA : Tanda-Tanda Kiamat: Munculnya Tokoh-Tokoh Berpengaruh
Dengan demikian, perubahan iklim, sebagaimana yang didefinisikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), merujuk pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca yang memiliki implikasi besar bagi planet kita.
Meskipun perubahan iklim dapat terjadi secara alami, seperti melalui variasi siklus matahari, sejak abad ke-19, aktivitas manusia, terutama pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak, dan gas, telah menjadi pendorong utama perubahan iklim.
Dampak Perubahan Iklim yang Nyata
Laporan yang diterbitkan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 2021 menemukan bahwa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh manusia telah menghangatkan iklim sekitar 2 derajat Fahrenheit (1,1 derajat Celsius) sejak zaman pra-industri.
Mengingat bahwa suhu rata-rata global diperkirakan terus meningkat dan bahkan mencapai atau melampaui kenaikan 1,5 derajat celcius dalam beberapa dekade mendatang, dampaknya akan dirasakan di semua wilayah di Bumi.
Menyadari bahwa perubahan iklim memiliki dampak yang luas dan serius terhadap planet kita, penting untuk menganalisis beberapa potensi dampak kritis yang diidentifikasi dalam laporan OECD.
BACA JUGA : Banjir di Kota Padang, Sumatra Barat, Mengakibatkan Lebih dari 1.000 Rumah Terendam
Melelehnya Es di Greenland dapat menyebabkan setengah permukaan es di Greenland meleleh, mengakibatkan lautan sekitarnya terdampak.
Pelelehan Es di Antartika Barat dapat mempercepat kenaikan permukaan laut global, mengancam wilayah pesisir di seluruh dunia.
Keruntuhan Sepanjang Tahun dari Es Laut Arktik mengalami penurunan yang mengkhawatirkan karena suhu yang semakin hangat.
Runtuhnya Sirkulasi Pembalikan Meriditional Atlantik (AMOC) yang mengatur iklim global terancam oleh pemanasan global. Runtuhnya Permafrost di Kanada, Alaska, dan Siberia dapat runtuh secara tiba-tiba, melepaskan gas rumah kaca lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Mati Pucuk Hutan di Hutan Hujan Amazon dan Hutan Cemara Boreal mengancam habitat dan kondisi hutan Amazon dan hutan boreal, dengan dampak yang luas terhadap lingkungan dan ekosistem.
Dampak bagi Indonesia
Indonesia sebagai salah satu negara yang rentan terhadap perubahan iklim menghadapi tantangan yang unik. Panas yang berkepanjangan dapat menyebabkan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan, dengan dampak negatif pada lingkungan, kesehatan, dan ekonomi masyarakat.
BACA JUGA : Bumi Itu Bulat atau Datar? Simak Fakta-Fakta Berikut
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah Indonesia perlu melakukan upaya mitigasi dan adaptasi melalui sistem perencanaan pembangunan nasional.
Upaya ini termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca, peningkatan perlindungan terhadap hutan dan lahan, serta promosi keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta juga diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, melindungi hutan dan lahan, serta mempromosikan keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Melalui sinergi ini, diharapkan Indonesia dapat menghadapi dan mengurangi dampak perubahan iklim yang mengancam keberlangsungan hidup dan masa depan.