Berita

Pemuda Swedia Tinju Pelaku Pembakaran Alquran Salwan Momika Hingga Ketakutan!

Pemuda tersebut dengan tegas berusaha memukul Momika, menimbulkan luka di wajah imigran asal Irak tersebut. Bahkan, beberapa tendangan juga berhasil diarahkan kepada Momika, meninggalkan jejak perlawanan yang mengesankan.

– Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Swedia ketika seorang pemuda melawan Salwan Momika, pelaku pembakaran Alquran yang telah mencuri perhatian dunia.

Video perkelahian ini dengan cepat menyebar melalui media sosial, mengundang reaksi dari berbagai pihak.

Dalam rekaman singkat yang diambil oleh Aljazirah pada Rabu, 23 Agustus 2023, tampak seorang pemuda mengenakan jaket olahraga biru menghadapi Salwan Momika.

Pemuda tersebut dengan tegas berusaha memukul Momika, menimbulkan luka di wajah imigran asal Irak tersebut. Bahkan, pemuda tersebut berhasil mengarahkan beberapa tendangan kepada Momika, meninggalkan jejak perlawanan yang mengesankan.

Klip lain menunjukkan Momika juga memberikan perlawanan, mencoba bertahan dari serangan pemuda tersebut.

Suatu adegan bahkan menunjukkan Momika mengambil selembar papan menu di depan restoran yang menjadi latar belakang konfrontasi ini.

Namun, momen tersebut justru mempertegas rasa ketidakberdayaan Momika, yang dalam kondisi ketakutan berusaha melindungi diri sendiri.

Ironisnya, suara tawa dari latar belakang video mengisyaratkan bahwa beberapa penonton menganggap momen ini sebagai lucu.

Insiden ini tampaknya muncul sebagai akibat dari aksi kontroversial Salwan Momika yang berulang kali melakukan penistaan terhadap Alquran. Episode penodaan Alquran terbaru terjadi pada 14 Agustus di luar Istana Kerajaan Swedia, di ibu kota Stockholm.

Peristiwa ini menandai insiden kedua dalam beberapa minggu yang melibatkan Momika dan Salwan Najem. Tindakan provokatif ini sejatinya dilindungi oleh aturan kebebasan berpendapat di Swedia.

BACA JUGA : Wisatawan Jepang Tewas Saat Bermain Flying Fish di Bali

Selama peristiwa tersebut, Momika dan Najem secara teatrikal melakukan penodaan Alquran sambil menggunakan megafon untuk memprovokasi demonstran yang berlawanan.

Respons dari kerumunan juga datang melalui megafon, sehingga Momika dan Najem akhirnya ditekan oleh reaksi kuat para demonstran yang berseberangan.

Pembakaran Alquran oleh Momika dan Najem telah menciptakan gelombang protes dan penentangan yang signifikan. Bahkan, pemerintah Swedia merasakan tekanan dari berbagai pihak, termasuk dari negara-negara Barat, mengenai dampak gejolak yang ditimbulkan.

Pada bulan Maret sebelumnya, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, secara tegas mengecam segala bentuk hasutan kebencian dan intoleransi agama.

Ia menyatakan, “Penodaan terhadap Alquran atau kitab suci lainnya adalah tindakan ofensif, tidak pantas, dan jelas-jelas merupakan provokasi.” Borrell menegaskan bahwa ekspresi rasisme dan intoleransi tidak memiliki tempat dalam komunitas Eropa.

Insiden ini mencerminkan ketegangan antara kebebasan berbicara dan perlindungan terhadap nilai-nilai agama yang dianggap suci.

Meskipun Swedia memegang teguh prinsip kebebasan berpendapat, peristiwa ini mengingatkan akan pentingnya menemukan keseimbangan antara hak individu dan perlindungan terhadap nilai-nilai yang dihormati oleh masyarakat luas.

Related Posts

1 of 63