Berita

Berpelukan Sambil Menangis Ibu Bayi Yang Tertukar di Bogor Saat Ketahui Hasil Tes DNA

Hasil tes DNA tersebut membuktikan bahwa kedua bayi laki-laki yang terlahir di rumah sakit tersebut memang tertukar identitas.

– Kabar mengenai bayi-bayi yang tertukar di RS Sentosa Kemang, kabupaten Bogor, telah mencapai titik akhir dengan diumumkannya hasil tes DNA oleh pihak kepolisian.

Hasil tes DNA tersebut membuktikan bahwa kedua bayi laki-laki yang terlahir di rumah sakit tersebut memang tertukar identitas.

Kedua bayi ini adalah putra dari dua ibu, Dian dan Siti Mauliah, yang tanpa disadari telah merawat bayi yang bukan anak kandung mereka selama ini.

Peristiwa ini terjadi ketika Dian dan Siti Mauliah melahirkan di rumah sakit yang sama. Kabar mengenai hasil tes DNA ini pun menuai perhatian luas, terutama mengenai reaksi kedua ibu tersebut setelah mengetahui kebenaran hasil tes tersebut.

Pada Jumat malam (25/8/2023), Dian dan Siti Mauliah terlihat dalam suasana haru ketika berpelukan di Mako Polres Bogor. Keduanya tampak saling berpegangan erat sambil menangis.

Meskipun tidak jelas apa yang mereka bicarakan, namun ekspresi wajah mereka mencerminkan perasaan campur aduk yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

BACA JUGA : Kronologi Tertawanya Mayang saat Menonton Upacara Bendera HUT RI ke-78, Terancam 5 Tahun Penjara!

Tidak hanya kedua ibu, kedua ayah dari bayi-bayi yang tertukar juga turut merasakan momen haru ini.

Mereka terlihat memeluk erat pasangan masing-masing, dengan perasaan lega namun juga terharu atas kejelasan hasil tes DNA yang akhirnya mengungkapkan kebenaran.

Sebelumnya, pasangan ibu dan ayah dari kedua bayi ini telah menjalani tes DNA di Puslabfor Polri, Sentul, Kabupaten Bogor.

Tes ini dilakukan guna memastikan dengan pasti siapa orangtua kandung dari kedua bayi yang tertukar tersebut. Dan hasilnya, tes DNA membenarkan adanya pertukaran identitas antara kedua bayi ini.

AKBP Rio Wahyu Anggoro, dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor, menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Kapuslabfor, hasil tes DNA menunjukkan kesamaan genetik dengan tingkat akurasi 99,99 persen.

Hal ini mengkonfirmasi bahwa pertukaran bayi-bayi ini benar-benar terjadi.

Mediasi mengenai masalah ini dilakukan di Mako Polres Bogor, dihadiri oleh kedua pasangan orangtua serta bayi berusia 1 tahun yang juga ikut terlibat dalam peristiwa ini.

Meskipun tidak semua anggota keluarga ikut dalam mediasi tersebut, namun momen ini menjadi langkah awal dalam menangani situasi yang kompleks ini.

Related Posts

1 of 63