Nongki Ngopi – Sosok Valak, salah satu iblis paling menakutkan dalam semesta The Conjuring, selalu menarik perhatian. Setelah sukses mengejutkan penonton di The Conjuring 2 dan The Nun, Valak kembali menghantui dalam film terbaru, The Nun II, yang disutradarai oleh Michael Chaves (yang sebelumnya menyutradarai The Conjuring: The Devil Made Me Do It).
Review Film The Nun 2
Setelah pengalaman mengerikan dengan Pastor Burke (diperankan oleh Demian Blichir) dan Maurice (diperankan oleh Jonas Bloquet) di The Nun (2018), Sister Irene (diperankan oleh Taissa Farmiga) kembali menjalani kehidupan biarawati yang tenang. Namun, bayangan Valak tidak pernah benar-benar hilang dari pikirannya. Bahkan kisahnya dengan Pastor Burke telah menjadi legenda di seluruh gereja Katolik, termasuk gerejanya sendiri.
Sister Irene berusaha melupakan masa lalunya, tetapi Valak kembali menebar teror, kali ini menyerang para orang suci. Vatikan pun mengutus Sister Irene untuk mengatasi situasi ini. Tidak disangka, Sister Debra (diperankan oleh Storm Reid), seorang teman Sister Irene, ikut bergabung dalam petualangan ini, dan dua biarawati ini memulai perjalanan mereka ke Prancis untuk menghadapi Valak dan menghentikan terornya.
Dalam perjalanan ini, mereka harus memecahkan misteri di balik sosok Valak, yang dikenal sebagai iblis yang sangat manipulatif dan jahat.
Baca Juga: Mengungkap Makna Mengerikan di Balik Adegan Post-Kredit Insidious: The Red Door
Jumpscare yang Berlebihan
The Nun II tidak membuang waktu untuk menyuguhkan jumpscare kepada penontonnya. Sejak awal film, jumpscare sudah menghantui penonton dengan penampilan Valak yang pernah menjadi perbincangan pada tahun 2018. Meskipun jumpscare dapat memberikan ketegangan, terlalu banyak jumpscare dapat membuat penonton terlalu terbiasa sehingga film ini tidak lagi terasa menakutkan pada akhirnya.
Elemen Heroik yang Terlalu Mencolok
Meskipun The Nun II masih menjaga elemen kengerian Valak, film ini juga menyoroti tema heroik dua biarawati yang mampu menghadapi iblis tersebut tanpa bantuan sosok laki-laki. Namun, ini bisa menjadi kelemahan besar film ini. Meskipun tidak ada masalah dengan perempuan kuat yang menghadapi iblis, ketika kemampuan Valak terlalu mudah diatasi oleh karakter-karakter “kecil” ini, ketakutan pada sosok Valak yang sebelumnya begitu menakutkan hilang. Selain itu, sosok Valak dalam film ini kehilangan elemen misteriusnya karena sering muncul dengan riasan yang terlihat jelas, yang mengurangi ketegangan.
Baca Juga: Mengapa Disney Pixar Mulai Kehilangan Daya Tariknya?
Lapisan Horor yang Tidak Memuaskan
Jika dibandingkan dengan pendahulunya, The Nun II terasa memiliki lapisan horor yang lebih tipis. Film ini mencoba menggabungkan elemen horor dan thriller, tetapi batas antara keduanya seringkali kabur. Meskipun film horor dan thriller seringkali memiliki adegan mencekam, dalam kasus ini, elemen horor hanya hadir dalam bentuk jumpscare yang berlebihan, sementara elemen thriller lebih mendominasi dengan adegan yang penuh ketegangan dan kekerasan. Akibatnya, penonton mungkin akan kehilangan minat pada akhirnya karena terlalu sering dihadapkan pada jumpscare.
Pengaruh Akting Pemeran Utama: Salah satu penyelamat The Nun II adalah akting Taissa Farmiga dan Storm Reid, serta penampilan cemerlang Anna Popplewell sebagai Kate. Keberadaan tiga bahkan empat karakter perempuan kuat dalam film ini, tanpa kehadiran sosok laki-laki yang kuat, terkadang terasa dipaksakan. Hanya Maurice, yang berperan sebagai “penjahat” dalam film ini, merupakan satu-satunya sosok laki-laki yang terlibat secara signifikan.
Bagi yang menggemari cerita tentang perempuan kuat yang menghadapi iblis, The Nun II mungkin akan tetap menarik, tetapi bagi yang mencari ketegangan dan elemen horor yang lebih dalam, film ini mungkin tidak akan memenuhi ekspektasi. The Nun II telah tayang sejak 6 September 2023 di bioskop-bioskop Indonesia, dan keputusan untuk menontonnya sepenuhnya terserah pada preferensi masing-masing penonton.
Baca Juga: