– Sebuah kejadian memilukan terjadi di sebuah SD di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di mana dua guru dengan inisial E (laki-laki) dan N (perempuan) dinonaktifkan setelah melakukan tindakan mesum di dalam ruangan guru. Aksi tidak senonoh ini terjadi setelah jam ekstrakurikuler karawitan pada Selasa (16/1/2024) lalu.
Kedua guru tersebut ketahuan oleh tiga muridnya sendiri, yang melaporkan kejadian tersebut kepada orang tua mereka. Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul telah mengonfirmasi kejadian ini, dan Kepala Dinas Pendidikan, Nunuk Setyowati, menyatakan bahwa laporan telah ditindaklanjuti dengan pemanggilan kedua oknum guru untuk klarifikasi dan pembinaan.
BACA JUGA : Ucapan Jokowi Soal Presiden Boleh Memihak, Pakar Hukum Nilai Langgar Hukum dan Etik!
“Kedua guru tersebut mengakui dan menyesali perbuatannya. Hasil klarifikasi akan kami laporkan ke pimpinan,” ungkap Nunuk Setyowati.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Gunungkidul, Taufik Aminudin, menyatakan bahwa kedua guru tersebut telah dinonaktifkan dari tugas mengajar, menunggu proses lebih lanjut dari Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Gunungkidul dengan status kedua guru tersebut P3K.
Taufik Aminudin menegaskan bahwa Dinas Pendidikan akan memberikan pendampingan psikologi kepada para murid yang menjadi saksi kejadian tersebut. “Detailnya saya tidak tahu, tapi siswa melaporkan kejadian itu kepada orangtuanya,” katanya.
Peristiwa ini terjadi pekan lalu setelah para murid pulang sekolah. Murid yang mengetahui aksi guru tersebut melaporkan kejadian itu ke orang tua mereka, yang kemudian mendesak agar oknum guru tersebut dikeluarkan dari sekolah.
BACA JUGA : Konflik Memanas! Habib Bahar Datangi Markas Laskar Manguni Sendirian: ‘Eh, Bilang Sama Dia, Ana Sudah Sampai!
Kepala Dinas Pendidikan Gunungkidul, Nunuk Susilowati, menambahkan bahwa pihaknya akan memberikan pendampingan psikologi untuk para murid yang melihat kejadian tersebut. Komite sekolah juga diharapkan ikut memantau perkembangan para murid.
“Kedua oknum guru yang sudah berstatus PPPK tersebut sudah saya nonaktifkan. Kami juga telah menyiapkan psikiater jika diperlukan,” ucap Nunuk Susilowati. Situasi ini sedang dipantau secara intensif, dan tindakan lebih lanjut akan diambil setelah klarifikasi dan evaluasi secara menyeluruh.
Sumber: kompas