Nongki Ngopi – Pada Senin (29/1), Menlu Inggris, , menyatakan dukungannya terhadap pengakuan penuh terhadap sebagai langkah kunci untuk membuka cakrawala politik dan mendorong terciptanya perdamaian di Timur Tengah. Pernyataan tersebut disampaikan saat menyambut duta besar negara-negara Arab di parlemen Inggris.
Cameron meyakini bahwa pengakuan terhadap Palestina akan membantu mewujudkan solusi dua negara (two state solution), yang saat ini masih menjadi isu sensitif setelah pembentukan negara Palestina ditolak oleh Israel pasca-perang Gaza.
Meskipun Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menekankan pentingnya keamanan di Gaza dan Tepi Barat yang diatur oleh negaranya, Cameron menegaskan bahwa two state solution adalah suatu proses yang tidak bisa diubah.
“Saat hal itu terwujud, kami bersama sekutu, akan membahas mengenai pengakuan negara Palestina di PBB. Ini bisa menjadi salah satu bantuan terhadap proses yang tak bisa diubah,” tegas Cameron.
BACA JUGA : Pasukan Israel Menyusup ke Rumah Sakit dan Menewaskan Tiga Warga Palestina di Tepi Barat
Ia juga menekankan perlunya memulai pembicaraan mengenai bentuk negara Palestina, termasuk struktur dan mekanisme kerjanya.
Cameron bahkan mengungkapkan kesiapannya untuk memberikan pengakuan kepada Palestina sebelum tercapainya perjanjian perdamaian final.
Namun, ia menekankan bahwa hal tersebut harus diikuti dengan pembentukan otoritas baru di Palestina yang cepat berdiri, dipimpin oleh pemimpin yang teknokratis dan memiliki kapasitas yang baik.
Pernyataan Cameron mencerminkan upaya Inggris untuk turut serta dalam mencari solusi bagi konflik di Timur Tengah dan memberikan dorongan politik yang kuat untuk mewujudkan perdamaian melalui pengakuan terhadap Palestina. Langkah ini diharapkan dapat membuka jalan menuju penyelesaian konflik yang berkeadilan dan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Sumber: Kumparan