Nongki Ngopi – Nazwa Keyzha Safira, seorang mahasiswi (UNSRI) berusia 18 tahun, yang akrab disapa Kekey, tewas dalam kejadian tragis setelah dibegal bersama pacarnya, Aldo Parestio (19), di jalan menuju kompleks perkantoran terpadu Pemkab Ogan Ilir (OI). Insiden ini terjadi pada Sabtu, 3 Februari 2024, sekitar pukul 00.30 WIB.
Nazwa, mahasiswi jurusan Teknik Kimia, tewas akibat luka tusuk di punggung kirinya, sementara Aldo mengalami luka robek di kepala dan dipukul oleh pelaku begal menggunakan pistol rakitan.
Kanit Reskrim Ipda M Agus Akbar memberikan kronologi kejadian. Malam itu, kedua korban mengendarai sepeda motor jenis matic dan berhenti di jembatan pertama dari arah Desa Sakatiga Seberang. Dua pelaku mendekati mereka dengan alasan mencari teman yang sedang memancing.
BACA JUGA : Fakta-fakta Motif Pelaku dalam Kasus Kopi Sianida di Pacitan yang Tewaskan Siswa MTs
“Pelaku pertama kali bertanya apakah melihat temannya yang memancing. Setelah dijawab tidak, keduanya pergi. Namun, tak lama kemudian, pelaku kembali menghampiri korban dan langsung mengeksekusi,” ujar Ipda M Agus Akbar.
Dua pelaku yang mengendarai motor Honda PCX warna hitam, bersenjatakan senjata rakitan, merampas motor korban dan mengancam dengan senjata. Aldo yang berusaha melawan dipukul di kepalanya, sedangkan Nazwa mencoba menarik pelaku lain yang mengendarai sepeda motor sendiri.
“Korban Kekey ditusuk pelaku pakai pisau, mengenai punggung kirinya,” tambah Agus.
Pelaku berhasil kabur dengan membawa sepeda motor milik Aldo. Aldo berlari mencari bantuan, dan akhirnya sampai ke simpang gerbang kompleks perkantoran Pemkab OI. Upaya menyelamatkan Nazwa pun dilakukan, namun sayangnya, ia tak dapat tertolong lagi dan meninggal dunia setibanya di Rumah Sakit Mahyuzahra.
“Kami sudah melakukan Olah TKP, dan telah mendapat gambaran. Sabar, masih terus dilakukan penyelidikan,” kata Agus.
Kejadian tragis ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan teman-teman Nazwa Keyzha Safira, serta menggugah keprihatinan terhadap meningkatnya kasus kejahatan jalanan di sekitar kompleks perkantoran Pemkab Ogan Ilir. Polisi berkomitmen untuk terus menyelidiki dan membawa pelaku ke pengadilan untuk pertanggungjawaban hukum.
BACA JUGA :
Sumber: Kumparan