Nongki Ngopi – Pakar militer dan intelijen terkemuka, , menggelar konferensi pers di Sadjoe Cafe and Resto, Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (12/2), untuk memberikan klarifikasi terkait serangan yang dialaminya.
Dalam kesempatan tersebut, Connie mengakui bahwa selama ini dia telah memilih untuk diam ketika menghadapi serangan terhadap harkat, martabat, dan kehormatan pribadinya, termasuk melalui media sosial.
“Sebagai penutup, saya ingin sampaikan selama ini saya diam. Ketika ada yang menyerang saya, harkat saya, martabat saya, kehormatan pribadi saya,” ujar Connie.
Isu yang dibahas dalam konferensi pers ini mengacu pada beredarnya file Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Connie sebagai saksi di Mahkamah Militer pada tahun 2013, yang kemudian tersebar melalui media sosial. BAP tersebut mengandung isi yang vulgar dan mencoreng nama baik Connie.
BACA JUGA : Perjalanan Karier Connie Rahakundini Bakrie, Pengamat Militer dan Kiprahnya dalam Kebijakan Pertahanan
“Seperti beredarnya file BAP saya sebagai saksi, catat ya, saksi, catat lagi nih, saksi, di Mahkamah Militer pada 2013 yang beredar di sosial media minggu lalu,” ungkap Connie.
Namun, Connie menjelaskan bahwa file tersebut kini sudah tidak lagi tersedia di platform media sosial tersebut. Dia menegaskan bahwa cuitan yang berisi BAP tersebut sudah di-takedown oleh Panglima TNI.
“Sekarang sudah di-takedown oleh Panglima TNI,” kata Connie.
Selain itu, Connie juga mengungkapkan bahwa dia menerima banyak pesan dari grup WhatsApp yang berisi hoaks dan fitnah tentang dirinya.
“Ada hujan pesan di jalur pesan WhatsApp Group mulai tadi malam, yang intinya berisikan siapa Connie,” tambahnya.
Menurut Connie, dua serial tulisan yang beredar di grup WhatsApp tersebut mengandung hoaks dan fitnah terkait kehidupan pribadinya.
BACA JUGA : Mengapa Film ‘Dirty Vote’ Dirilis di Awal Masa Tenang Pemilu? Sutradara Ungkap Alasannya!
“Ada dua serial tulisan, yang isinya full hoaks, karangan, fitnah terkait kehidupan pribadi saya dan dipelesetkannya pernyataan-pernyataan saya,” ujar Connie.
Bagi Connie, serangan tersebut menjadi konsekuensi dari perjuangannya untuk Indonesia yang demokratis.
“Bagi saya, ini adalah konsekuensi logis dari apa yang akan terus saya suarakan dan perjuangkan, untuk sebuah negara Indonesia yang lebih maju, yang demokratis, yang berkeadilan, yang lebih tinggi konstitusinya,” tegasnya.
Sebelumnya, beredar file BAP Connie Rahakundini Bakrie di media sosial, namun kini file tersebut sudah tidak tersedia lagi. BAP tersebut menyebutkan bahwa Connie menjadi saksi kedua dari enam saksi lainnya dalam sebuah kasus perselingkuhan.
Konferensi pers ini memberikan klarifikasi yang sangat dibutuhkan dari Connie Rahakundini Bakrie, menyampaikan bahwa dia tidak akan lagi diam terhadap serangan terhadap nama baiknya, dan akan terus berjuang untuk Indonesia yang lebih baik.
Sumber: kumparan