Nongki Ngopi – Di tengah gemuruh jagat maya, video viral menggemparkan dunia daring dengan penampakan tak lazim: dua Matahari yang tampak bersinar di langit Mentawai, Sumatera Barat.
Video ini, diunggah oleh akun di Instagram, menampilkan sejumlah orang yang berada di atas kapal di tepi laut, memandang dengan kagum pada fenomena langit yang jarang terjadi tersebut.
Namun, peristiwa ini bukanlah pertanda akhir zaman atau kiamat, seperti yang dipertanyakan oleh sebagian netizen. Sebaliknya, menurut peneliti meteorologi dari Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Deni Septiadi, apa yang terjadi adalah fenomena optik atmosfer yang disebut sundog atau parhelion.
“Fenomena ini merupakan jenis ‘halo’ matahari yang disebabkan oleh difraksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh kristal es pada awan cirrus,” jelas Deni kepada CNNIndonesia.com.
BACA JUGA : Gempa 5,7 Magnitudo Guncang Banten, Terasa Hingga ke Wilayah Jakarta
Sundog terjadi karena perbedaan kerapatan atmosfer, di mana kristal es pada awan cirrus yang terdifraksi oleh cahaya matahari menghasilkan dua titik cahaya di sekitar Matahari, yang kemudian tampak sebagai dua Matahari saat dipandang dari permukaan Bumi.
Hal ini sering terjadi saat kondisi iklim dingin dan cukup lembap, dan matahari berada dalam posisi rendah di langit, seperti saat matahari terbit atau terbenam.
“Fenomena sundog adalah murni fenomena optik dan tidak terkait dengan penanda cuaca ekstrem atau badai,” tambah Deni.
Meskipun demikian, keberadaan awan cirrus dapat menjadi petunjuk adanya perubahan cuaca di atmosfer ke depannya. Dalam beberapa kasus, pertumbuhan awan cirrus yang masif dan kompleks dapat melibatkan cuaca ekstrem.
Dengan demikian, penampakan dua Matahari yang memukau tersebut bukanlah suatu kejadian yang menakutkan, melainkan sebuah keajaiban alam yang mengagumkan.
Sebagai peringatan bagi kita semua akan keindahan alam semesta yang tak terbatas, dan sebagai pengingat akan keunikan dan kerentanan planet yang kita tempati.
Sumber: cnnindonesia