Masyarakat pecinta seni Bali baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya sebuah video kontroversial yang menampilkan seorang penari joged bumbung dengan gerakan yang dianggap pornografi. Video ini dengan cepat menyebar di platform Instagram dan menjadi viral, memancing reaksi keras dari sebagian besar warganet dan otoritas budaya setempat.
Dalam video yang diunggah oleh akun , seorang wanita dengan atribut sacral terlihat menari dengan gerakan yang di luar pakem Bali. Adegan tersebut menciptakan gelombang kemarahan di kalangan masyarakat yang menghargai kebudayaan Bali.
Kasus serupa seperti ini bukanlah hal yang baru di Bali, namun, kali ini, masyarakat dan otoritas budaya tampaknya mencapai titik kejenuhan.
Dinas Kebudayaan (Disbud) Bali, di bawah pimpinan Kadisbud Bali Gede Arya Sugiarta, menyatakan bahwa mereka sedang mengkaji kemungkinan membawa kasus ini ke ranah hukum.
Meskipun upaya persuasif dan normatif telah dilakukan sebelumnya, termasuk kerjasama dengan Paiketan Krama Bali, otoritas budaya Bali kini bersiap untuk mengambil tindakan lebih keras.
BACA JUGA : Pemerkosaan Siswi SMP Lampung, 6 dari 10 Pelaku Sudah Diamankan
Kadisbud Bali Gede Arya Sugiarta menyatakan bahwa langkah hukum mungkin merupakan opsi terbaik untuk memberantas praktik-praktik yang merusak kebudayaan Bali, terutama yang terkait dengan penari joged bumbung yang melanggar aturan dan bahkan mengarah kepada pornografi.
Menanggapi situasi ini, Kadisbud Bali Gede Arya Sugiarta menyatakan bahwa pihaknya belum mengetahui asal usul video tersebut. Namun, dia menegaskan bahwa tidak sulit untuk menelusuri sumber video kontroversial tersebut.
“Pemprov Bali telah melakukan upaya maksimal untuk menghentikan perusakan terhadap budaya kita. Kami, bersama dengan kepolisian, akan melakukan segala upaya untuk menemukan identitas penari dalam video ini,” ujar Kadisbud Bali.
Kontroversi ini kembali menyoroti pentingnya menjaga keaslian dan integritas budaya Bali di tengah arus globalisasi yang terus berkembang.
Masyarakat Bali, bersama dengan pemerintah daerah dan lembaga terkait, diyakini akan terus berjuang untuk melindungi dan mempertahankan warisan budaya mereka dari ancaman-ancaman seperti ini.
Kejadian ini juga menjadi momentum penting bagi para pelaku seni dan budaya Bali untuk merefleksikan kembali nilai-nilai dan etika dalam menjaga warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Dengan demikian, diharapkan kasus seperti ini tidak akan terulang di masa depan, dan keberagaman seni dan budaya Bali tetap menjadi kebanggaan bagi masyarakat lokal maupun dunia.