Viral Role Play
nongkingopi.com – Sebuah video di TikTok baru-baru ini mencuri perhatian jagat media sosial. Video tersebut menampilkan seorang ayah yang memarahi anak perempuannya yang kedapatan bermain Role Play atau RP.
Yang menarik adalah fakta bahwa anak perempuan ini masih berusia 11 tahun dan berperan seperti orang dewasa dalam permainan tersebut.
Role play secara umum merupakan kegiatan pembelajaran di mana seseorang berperilaku seperti orang lain dalam situasi tertentu. Hal ini dapat dilakukan secara virtual melalui teks atau video.
Di platform media sosial TikTok, role play sering digunakan sebagai permainan yang dilakukan secara virtual dengan menirukan idola atau karakter tertentu.
Pemain RP di TikTok berusaha meniru sikap, cara berbicara, dan aktivitas keseharian karakter yang mereka perankan. Mereka dapat memilih untuk menjadi karakter fiksi, selebriti, atau tokoh sejarah.
Dalam video pendek yang mereka buat, pemain RP mencerminkan karakter yang diperankan melalui dialog, tindakan, dan penampilan yang sesuai.
Meskipun role play dapat menjadi kegiatan kreatif dan menyenangkan di media sosial, ada beberapa kasus yang menunjukkan permainan RP yang cenderung dewasa.
Hal ini menjadi perhatian khusus jika dilakukan oleh anak di bawah umur, seperti dalam kasus bocah perempuan berusia 11 tahun yang sedang viral.
Permainan RP yang tidak sesuai dengan usia anak dapat membawa risiko. Anak-anak pada usia tersebut masih dalam masa perkembangan dan mungkin belum sepenuhnya memahami konten atau konsekuensi dari permainan yang mereka ikuti.
Selain itu, anak-anak dapat terpengaruh oleh konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma yang diterapkan dalam masyarakat.
BACA JUGA : Apa Makna Dibalik Viralnya RP (Role Play) di Media Sosial
Kasus bocah perempuan berusia 11 tahun yang bermain RP dengan konten yang tidak sesuai menunjukkan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan memberikan pendidikan yang tepat terkait penggunaan media sosial.
Orang tua perlu memahami apa yang dilakukan oleh anak-anak mereka di platform seperti TikTok dan membimbing mereka agar tidak terlibat dalam aktivitas yang berbahaya atau tidak sesuai.
Pendidikan tentang penggunaan yang bijak dan tanggung jawab dalam media sosial perlu diberikan kepada anak-anak sejak dini.
Orang tua juga harus mengawasi konten yang dikonsumsi anak-anak mereka, memastikan bahwa mereka tidak terpapar dengan konten yang tidak sesuai dengan usia mereka.
Baca Juga: Bagaimana TikTok Mengubah Cara Kita Mengonsumsi Media Sosial?
Kontroversi seputar bocah perempuan berusia 11 tahun yang bermain RP menunjukkan perlunya kesadaran dan tanggung jawab bersama dalam penggunaan media sosial.
Selain peran orang tua, platform media sosial juga perlu melakukan langkah-langkah untuk mencegah konten yang tidak sesuai dengan usia anak-anak.
Masyarakat juga perlu terus mengedukasi tentang dampak dan risiko penggunaan media sosial yang tidak bijak.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan yang aman dan bertanggung jawab, kita dapat menciptakan lingkungan online yang lebih sehat bagi anak-anak dan remaja.
Viral Role Play