Viral

Aksi Mogok Karyawan Starbucks Karena Anti LGBT

Lebih dari 3.000 pekerja dari lebih dari 150 gerai Starbucks di seluruh negeri berencana untuk mogok selama pekan depan.

Starbucks Anti LGBT

NONGKINGOPI.COM – Starbucks, jaringan kedai kopi ternama, sedang menghadapi mogok karyawan yang signifikan di Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial perusahaan untuk melarang pemasangan dekorasi kebanggaan di beberapa kafe-kafe mereka.

Lebih dari 3.000 pekerja dari lebih dari 150 gerai Starbucks di seluruh negeri berencana untuk mogok selama pekan depan.

Mogok ini, yang diorganisir oleh serikat pekerja, bertujuan tidak hanya untuk menanggapi larangan terhadap dekorasi kebanggaan, tetapi juga untuk mendorong perjanjian kontrak kerja yang adil dan peningkatan gaji serta tunjangan.

Perundingan untuk perjanjian bersama di kafe-kafe yang baru bergabung dalam serikat masih belum mencapai kesepakatan.

Pengumuman mogok pekerja telah langsung berdampak pada kinerja saham Starbucks, dengan sahamnya turun lebih dari 2,5% dalam pasar yang sedang mengalami aktivitas yang lebih rendah secara keseluruhan. Saat ini, Starbucks mengoperasikan sekitar 9.000 gerai yang dimiliki perusahaan di Amerika Serikat.

BACA JUGA : Jet Li Membuat Penggemar ‘Patah Hati’ dengan Penampilan Terbarunya, Mengapa?

Selain tuntutan terkait dekorasi kebanggaan LGBTQ+, mogok pekerja juga memperjuangkan perjanjian kontrak kerja yang adil dan peningkatan gaji serta tunjangan.

Serikat pekerja, dalam pernyataan mereka pada Jumat, 23 Juni 2023, menekankan pentingnya mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan tersebut.

Mereka berharap mogok ini akan memaksa perusahaan untuk serius mempertimbangkan dan memenuhi aspirasi karyawan mereka.

Mogok pekerja Starbucks terjadi menjelang perayaan Bulan Kebanggaan (Pride Month) di Amerika Serikat, di mana Parade Kebanggaan direncanakan akan dilangsungkan pada hari Minggu, 24 Juni 2023, di beberapa kota besar termasuk New York, San Francisco, Seattle, dan Chicago.

Para pekerja Starbucks yang terlibat dalam mogok berharap unjuk solidaritas mereka dapat memberikan suara yang kuat dalam menentang praktik diskriminatif dan memperjuangkan kesetaraan bagi komunitas LGBTQ+.

Starbucks dengan tegas membantah tuduhan bahwa perusahaan melakukan penekanan terhadap dekorasi kebanggaan LGBTQ+.

Perusahaan tersebut menyebut klaim tersebut sebagai “informasi palsu” dan menegaskan bahwa tidak ada perubahan kebijakan yang terkait dengan masalah ini.

Starbucks masih mendorong manajer toko untuk merayakan Bulan Kebanggaan sesuai dengan pedoman keselamatan toko yang telah ditetapkan.

BACA JUGA : 20 Kutipan Inspiratif dari Socrates yang Akan Menggetarkan WhatsApp Anda

Starbucks menjadi perusahaan pertama yang merespons pertanyaan dari Bendahara Negara Bagian New York, Thomas DiNapoli.

Dalam sebuah surat yang dikirim pada tanggal 14 Juni, Starbucks mengulangi kebijakan inklusifnya dan menyoroti langkah-langkah inklusif yang telah diambil sejak tahun 1988.

Perusahaan ini menegaskan komitmennya dalam mendukung hak-hak LGBTQ+ dan upayanya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua karyawan.

Selain kontroversi seputar isu LGBTQ+, Starbucks juga menghadapi banyak keluhan yang diajukan ke Dewan Hubungan Buruh Nasional (National Labor Relations Board/NLRB).

Keluhan-keluhan ini melibatkan dugaan praktik ilegal, seperti pemecatan pendukung serikat pekerja dan penutupan toko selama kampanye buruh.

Sejak akhir 2021, lebih dari 300 gerai Starbucks di Amerika Serikat telah memilih untuk bergabung dalam serikat pekerja.

Serikat pekerja telah melaporkan beberapa keluhan terhadap Starbucks ke NLRB. Mereka menuduh perusahaan melakukan praktik ilegal, termasuk pemecatan terhadap para pendukung serikat pekerja serta menutup toko selama kampanye buruh.

Starbucks diharapkan akan menghadapi tuntutan hukum dan peninjauan lebih lanjut atas tuduhan tersebut.

Mogok pekerja yang diorganisir oleh serikat pekerja dimulai di Roastery Seattle, salah satu gerai unggulan Starbucks.

Aksi mogok ini diberi nama “Strike with Pride” dan diharapkan akan melibatkan pekerja dari seluruh negeri.

Para pekerja berharap bahwa mogok ini akan menjadi peringatan bagi Starbucks untuk memperhatikan tuntutan mereka terkait kesetaraan, gaji yang adil, dan peningkatan tunjangan.

Starbucks Anti LGBT

Related Posts

1 of 36