Nongkingopi.com – Situasi di kawasan Sanggeng dan Worry di Manokwari, Papua, memanas ketika dua kelompok massa terlibat dalam bentrokan sengit. Pemirsa yang tinggal di area tersebut dilaporkan saling serang dengan menggunakan busur panah. Kejadian ini menimbulkan ketakutan di kalangan warga setempat, sehingga beberapa pemirsa terpaksa harus memutar balik kendaraan mereka. Selain itu, dalam kerusuhan ini, tercatat sejumlah kendaraan yang dibakar oleh massa. Untuk mengendalikan situasi, aparat TNI dan Polri pun diterjunkan dengan perlengkapan senjata lengkap serta tameng pelindung.
Baca Juga: Pakar PBB Menyatakan Israel Mengubah Wilayah Pendudukan Palestina Menjadi “Penjara Terbuka”
Konflik Berdarah: Bentrokan Mematikan antara Dua Kelompok Massa di Manokwari, Papua
Bentrokan antara dua kelompok ini dikabarkan berlangsung selama kurang lebih 5 jam. Terdapat dugaan bahwa peristiwa ini berawal dari insiden pembegalan yang terjadi beberapa jam sebelumnya di Jalan Pahlawan, Manokwari. Keluarga korban pembegalan merasa tidak puas dengan tindakan aparat kepolisian, sehingga mereka memutuskan untuk melakukan penyerangan terhadap terduga pelaku.
Situasi ini menciptakan ketegangan yang tinggi di kawasan Manokwari. Para warga setempat merasa terancam oleh konflik antara dua kelompok massa tersebut. Hal ini menuntut upaya keras dari pihak berwenang untuk menjaga keamanan dan menenangkan situasi di daerah tersebut.
Baca Juga: Pengertian Kiamat dalam Agama-agama Besar
Pemerintah daerah dan aparat keamanan sedang berupaya meredakan ketegangan dan menghentikan kekerasan. Mereka mengimbau seluruh warga untuk tetap tenang dan tidak terlibat dalam konflik fisik. Selain itu, upaya penyelesaian secara hukum juga sedang dilakukan dengan mengidentifikasi dan menangkap para pelaku bentrok.
Situasi di Manokwari saat ini terus dipantau oleh pihak berwenang. Langkah-langkah keamanan tambahan telah diambil untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Masyarakat diharapkan dapat memberikan kerjasama penuh kepada pihak berwenang guna menciptakan perdamaian dan keamanan yang lebih baik di kawasan tersebut.
Kejadian bentrokan antara dua kelompok massa ini menunjukkan perlunya upaya yang lebih besar untuk membangun dialog dan toleransi di antara berbagai kelompok di Papua. Pemerintah dan masyarakat perlu bersama-sama mencari solusi yang berkelanjutan untuk mencegah konflik semacam ini terjadi di masa depan, sambil tetap menghormati hak asasi manusia dan memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: Mantan Pacar Anggi Anggraeni Mengaku Tidak Mampu Membayar Biaya Pernikahan dengan Isak Tangis