– Kontroversi wawancara antara penyanyi Keisya Levronka dan Marlo Erneston dalam sebuah podcast telah menjadi perbincangan hangat di kalangan publik. Dalam wawancara tersebut, Keisya dianggap tidak sopan dan ogah-ogahan dalam menjawab pertanyaan Marlo.
Sebuah video TikTok yang beredar mengungkapkan bahwa Keisya sebenarnya sudah merasa tidak nyaman untuk melanjutkan wawancara sejak awal podcast dimulai.
Marlo menyambut Keisya dengan candaan yang mencakup referensi tentang asal Keisya yang bukan dari kota besar. Keisya merasa tersinggung dengan candaan tersebut, menyatakan bahwa Marlo menyebutnya dari “pedalaman” dan menyinggung asal Keisya dari Kabupaten.
Perdebatan juga muncul mengenai gaya bicara Keisya yang seakan ngapak. Keisya membela gaya bicaranya, menyatakan bahwa itu hanyalah logat dan bukanlah ngapak.
Marlo menjelaskan bahwa dia menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun perdebatan tetap berlanjut. Keisya akhirnya mengungkapkan bahwa gaya bicaranya telah berubah karena terpaksa mengadopsi gaya bicara “ngapak” ketika berakting dalam film dan serial.
Namun, ia berusaha untuk berbicara dengan gaya bahasa Indonesia yang baik dan benar sekarang ini.
BACA JUGA : Aroma dan Budaya di Balik Gelas Kopi: Mengenal Istilah-Istilah yang Populer di Kafe
Marlo meminta Keisya untuk menjadi diri sendiri dan berbicara dengan gaya yang membuatnya nyaman. Marlo menyatakan bahwa tidak masalah jika Keisya tidak menggunakan gaya bicara “lo gue,” dan mengatakan bahwa itu adalah pujian untuk orang dari daerah Kabupaten.
Meskipun Marlo bermaksud memberikan pujian, Keisya tampaknya merasa tersinggung dengan permintaan tersebut.
Kontroversi ini menimbulkan reaksi beragam dari publik. Beberapa pihak mengkritik Keisya atas tanggapannya yang dianggap tidak sopan, sementara yang lain mendukungnya dan menyatakan bahwa dia memiliki hak untuk merasa tidak nyaman.
Video wawancara tersebut telah menjadi viral di berbagai platform media sosial, dan isu mengenai ketidaknyamanan Keisya selama wawancara menjadi perbincangan luas.
Kontroversi ini mungkin akan mempengaruhi persepsi publik terhadap Keisya, baik secara positif maupun negatif, terutama dalam kaitannya dengan karier sebagai penyanyi dan mantan finalis Indonesian Idol.
BACA JUGA : Penyebab Mobil Mogok Mendadak di Perlintasan Kereta Api
Kasus ini juga menyoroti pentingnya etika dalam bermedia sosial, terutama bagi selebriti dan tokoh publik. Konteks media sosial yang luas dapat membuat setiap tindakan atau perkataan menjadi mudah menyebar dan berdampak besar pada citra seseorang.
Kepekaan dan sikap hormat terhadap orang lain dalam berkomunikasi di media sosial adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan.