AstronomiSains

Penelitian Terbaru Mengenai Kemungkinan Planet Mirip Bumi dalam Sabuk Kuiper di Tata Surya

Hingga saat ini, para astronom telah menemukan banyak planet di luar Tata Surya yang memiliki kemiripan dengan Bumi, seperti yang baru-baru ini ditemukan oleh seorang astronom Jepang.

Nongki Ngopi – Hingga saat ini, para astronom telah menemukan banyak planet di luar Tata Surya yang memiliki kemiripan dengan Bumi, seperti yang baru-baru ini ditemukan oleh seorang astronom Jepang. Para ilmuwan sangat tertarik untuk menemukan planet mirip Bumi karena potensinya untuk mendukung kehidupan dan memberikan wawasan tentang lingkungan yang cocok untuk kehidupan di luar Bumi.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin: Fenomena Langit Spektakuler pada 14 Oktober 2023

Menurut laporan dari Space pada Jumat, 8 September 2023, sebuah studi terbaru telah mengungkapkan petunjuk yang menjanjikan mengenai adanya planet yang mirip Bumi dalam Tata Surya kita. Studi ini dilakukan oleh Patryk Sofia Lykawka dari Universitas Kindai di Osaka, Jepang, dan Takashi Ito dari Observatorium Astronomi Nasional Jepang di Tokyo.

Namun, meskipun banyak penelitian global tertarik pada kemungkinan adanya planet mirip Bumi, teori ini juga memicu perdebatan. Pada tahun 2021, penelitian independen menyatakan bahwa data yang digunakan oleh tim yang pertama kali mempublikasikan makalah tentang Planet Kesembilan dianggap tidak adil, dan mereka menyimpulkan bahwa kemungkinan adanya planet seperti itu sangat kecil.

Planet Mirip Bumi di Sabuk Kuiper

Dalam studi terbaru mereka, para peneliti di Jepang mengusulkan kemungkinan adanya planet lain yang tersembunyi di Sabuk Kuiper. Sabuk Kuiper adalah cincin berbentuk donat yang membentang di luar orbit Neptunus. Planet yang mereka prediksi ini terletak lebih dekat dari Planet Kesembilan, berada di sekitar benda-benda di luar orbit Neptunus.

Para peneliti menjelaskan bahwa mereka memprediksi keberadaan planet mirip Bumi di Sabuk Kuiper (KBP) karena objek-objek planet prasejarah mungkin masih ada di sana, mengingat banyak objek semacam itu ada di awal tata surya. Mereka memperkirakan bahwa KBP berada sekitar 500 unit astronomi (AU) dari Matahari, yang setara dengan 500 kali jarak antara Bumi dan Matahari, dan lebih dekat daripada Planet Kesembilan.

Baca Juga: Peran Sains dalam Memecahkan Masalah di Kehidupan Sehari-hari

Suhu Dingin di Planet Sabuk Kuiper

Meskipun KBP bisa mencapai tiga kali ukuran Bumi, suhunya cenderung terlalu dingin untuk mendukung kehidupan. Sabuk Kuiper berisi jutaan objek es yang disebut objek trans-Neptunus (TNO) karena mereka berada di luar Neptunus. TNO terdiri dari campuran batuan, karbon amorf, dan es yang mudah menguap seperti air dan metana.

Para astronom meyakini bahwa TNO adalah sisa-sisa dari proses pembentukan tata surya. Mereka memiliki orbit yang mengindikasikan kemungkinan adanya planet yang belum ditemukan di tata surya luar.

Para peneliti juga mengamati bahwa beberapa objek di Sabuk Kuiper terpengaruh secara gravitasi oleh sesuatu yang lebih besar di sekitarnya, yang menyebabkan mereka memiliki orbit yang tidak biasa. Selain itu, di sabuk ini terdapat objek dengan kemiringan orbit yang tinggi, menandakan orbit mereka sangat cenderung saat mengorbit matahari.

Hasil simulasi komputer menunjukkan bahwa Planet Sabuk Kuiper yang dihipotesiskan dapat bertanggung jawab atas fenomena ini. Namun, penelitian ini belum dikonfirmasi dan memerlukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga:

"Hanya manusia biasa yang mencoba menjalani hidup sebaik mungkin. Kami mungkin tidak sempurna, kadang-kadang membuat kesalahan, dan memiliki keterbatasan kami sendiri. Namun, kami juga memiliki potensi untuk tumbuh, belajar, dan berkembang dari…

Related Posts

1 of 4