NongkiNgopi.com – Konfigurasi mesin-mesin 2 tak umumnya identik dengan kendaraan-kendaraan ringan seperti roda dua dan Ninja RR. Namun, ada pabrikan-pabrikan yang nyeleneh yang malah memasang konfigurasi mesin ini pada kendaraan roda empat alias mobil. Mesin 2 tak atau tusruk memiliki karakteristik horse power dan rate lain yang tinggi, yang biasanya lebih cocok dipasangkan pada kendaraan dengan bobot yang ringan.
Mobil-Mobil dengan Mesin 2 Tak
Ada lima pabrikan yang berani bereksperimen dan memasang mesin 2 tak pada kendaraan roda empat. Berikut adalah daftar mobil-mobil tersebut.
Subaru 360
Mobil ini pertama kali diproduksi pada tahun 1958 dan dihentikan produksinya pada tahun 1971. Mesinnya memiliki kapasitas 360cc dengan transmisi tiga percepatan manual.
Mobil ini termasuk ke dalam kekar yang identik dengan badan kecil, enteng, dan irit. Top speed mobil ini hanya bisa berlari dengan kecepatan yang masih bisa dibilang tinggi, yaitu di angka 96 km/jam.
Trabant
Pabrikan otomotif asal Jerman Timur ini memproduksi mobil 2 tak dari tahun 1957 hingga 1991 dengan empat jenis yang berbeda, yaitu Trabant 500, Trabant 600, Trabant 601, dan Trabant 1.1.
Mobil-mobil tersebut memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, namun untuk spek tertinggi pada satu titik, Trabant mampu mencapai akselerasi dari 0 sampai 100 km/jam dalam waktu 20 detik dengan output power maksimal di 41 horsepower.
Daihatsu Fellow
Pabrikan otomotif Jepang, Daihatsu, pernah memproduksi mobil 2 tak pada tahun 1966 dengan nama Daihatsu Fellow atau dikenal juga dengan sebutan Daihatsu 360. Mobil ini dibekali dengan mesin berkapasitas 356cc 2 tak, transmisi 4 percepatan, dan roda belakang sebagai penggeraknya.
Pada tahun 1972, Daihatsu Fellow juga mengeluarkan versi 4 pintu. Pada masanya, mobil ini pernah menjadi primadona di Indonesia, namun karena menggunakan mesin 2 tak, mobil ini kini jarang ditemui.
Kelebihan dan Kekurangan Mesin 2 Tak pada Mobil
Mesin 2 tak memiliki kelebihan dan kekurangan jika digunakan pada mobil. Kelebihannya antara lain, ukuran mesin yang lebih kecil dan lebih ringan, sehingga dapat meningkatkan performa mobil. Selain itu, mesin 2 tak juga lebih murah dibandingkan dengan mesin 4 tak.
Namun, mesin 2 tak memiliki kekurangan yaitu emisi gas buang yang lebih tinggi dan lebih berbahaya bagi lingkungan. Selain itu, konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dan kebutuhan akan campuran oli membuat biaya pemeliharaan mobil dengan mesin 2 tak menjadi lebih mahal.
Pada tahun 1970-an hingga 1990-an, mobil-mobil dengan mesin 2 tak menjadi populer di Indonesia, namun pada akhirnya pemerintah mulai membatasi penggunaannya karena emisi gas buang yang tinggi dan berdampak buruk pada lingkungan.
Pada tahun 2003, pemerintah Indonesia menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dari Kendaraan Bermotor yang mewajibkan mobil-mobil dengan mesin 2 tak untuk mengikuti uji emisi. Sejak 2018, kendaraan di Indonesia harus memenuhi standar emisi Euro 4, mesin 2 tak semakin langka.