Viral

Begini Kondisi Rumah Pengemis Viral ‘A Kasihan A’ di Bogor, Tas Hitam Jadi Sorotan!

Identitasnya terungkap sebagai Baliah, seorang warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

– Pada beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan oleh kehadiran seorang pengemis di Bogor yang mengundang perhatian publik dengan jargon khasnya, ‘a kasihan a’. Sosok pengemis ini menjadi topik pembicaraan hangat di berbagai platform online, menciptakan gelombang simpati dari masyarakat.

Identitasnya terungkap sebagai Baliah, seorang warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor. Baliah, yang diketahui masuk dalam kategori tidak mampu, terpaksa mengemis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Keadaannya semakin sulit karena sang suami juga mengalami tuna rungu.

Diketahui bahwa Baliah telah memulai aktivitas mengemisnya sejak pagi hingga sore di kawasan Wisata Gunung Bunder, yang terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS).

Kawasan ini menjadi saksi bisu perjuangannya selama setahun belakangan. Baliah mengaku sering mengemis di Curug Cigamea dan setiap akhir pekan di kawasan tersebut.

Pendapatan harian Baliah mencapai sekitar Rp 100 ribu, namun setelah dipotong untuk biaya ojek pulang-pergi, ia hanya bisa membawa pulang sekitar Rp 30 ribu. Meskipun jumlah ini terbilang kecil, Baliah menjalani hari-harinya dengan penuh kesabaran.

Keunikan dari sosok Baliah tidak hanya terletak pada jargon viral ‘a kasihan a’, tetapi juga pada kondisi rumahnya yang sederhana dan perabotannya yang usang.

Rumah Baliah terlihat hijau dan sederhana, mencerminkan kehidupan yang minim kemewahan. Meski demikian, Baliah tetap berjuang dengan gigih untuk bertahan hidup.

BACA JUGA : Bapak di Tasikmalaya Buka Sayembara Rp250 Juta untuk Mendamaikan Konflik Keluarganya

Terkait dengan tas hitam yang selalu ditemani Baliah saat mengemis, ternyata tidak berisi tumpukan uang seperti yang dituduhkan oleh sebagian netizen.

Tas hitam yang selalu ditemani Baliah saat mengemis ternyata tidak berisi tumpukan uang, melainkan barang-barang kebutuhan sehari-hari.

Di dalamnya terdapat karung, payung, baskom, piring hijau, dan botol mineral berisi air minum. Tas tersebut menjadi simbol kegigihan Baliah dalam menghadapi kenyataan sulit yang dihadapinya.

BACA JUGA :

Sumber: grid.id

Related Posts

1 of 35