Nongki Ngopi – Dalam badai media sosial belakangan ini, diskusi mengenai kelayakan dan waktu pelaksanaan janji kampanye Prabowo Subianto dan Rakabuming Raka untuk memberikan makan siang dan susu gratis bagi warga Indonesia telah mencuat.
Kontroversi ini bermula dari pengungkapan bahwa jadwal implementasi program ini mungkin akan berlangsung hingga tahun 2029, jauh melampaui janji awal yang dibuat selama kampanye presiden 2024.
Debat ini dipicu oleh unggahan di akun Twitter pada Jumat, 16 Februari 2024. Unggahan tersebut menyoroti kritik dari warganet mengenai jadwal pelaksanaan yang tidak jelas dan potensi beban pada anggaran negara akibat inisiatif makan gratis.
“Akun partainya sendiri mengakui kalau tu proker makan siang ga jelas bisa bikin collapse APBN, 2029 mah bukan buat atasi stunting tapi buat apaa? yak betul alat kampanye pemilu! yok pendukung 02 time is yours to shine bby,” kata unggahan tersebut.
Akun TikTok Partai Gerindra juga ikut serta, menghadapi kekhawatiran tentang keberlanjutan program tersebut dan dampak potensialnya pada anggaran nasional.
akun partainya sendiri mengakui kalau tu proker makan siang ga jelas bisa bikin collapse APBN😱😱☺️ 2029 mah bukan buat atasi stunting tapi buat apaa? yak betul alat kampanye pemilu! 🥰
— ON ! CEK HIGHLIGHTS (@UGM_FESS) February 15, 2024
yok pendukung 02 time is yours to shine bby🥰🥰 pic.twitter.com/Wzxp5Eq2Qg
Video yang dibagikan di TikTok menarik perhatian besar, dengan hampir 4.000 komentar, termasuk komentar yang mencolok dari akun resmi Gerindra.
“Kalau 2029 baru mulai tuh program, kenapa tiap debat selalu ngmg “pentingnya memberi makan susu dan makan gratis” Masih denial pendukung 02? Kwkwkw. Dr awal ini program gk logis, masih aja yg percaya,” ujar @windi_*******.
Komentar tersebut memicu peringatan tentang risiko kolaps anggaran negara (APBN) jika program tersebut sepenuhnya diterapkan pada tahun pertama, menunjukkan perlunya pelaksanaan bertahap.
“Tiap debat atau kampanye highlightnya makan siang gratis terus. Omon-omon ga nih,” ujar @ebiip****.
Selain itu, keterlibatan pada unggahan media sosial tersebut telah signifikan, dengan lebih dari 5,8 juta penonton, 5.000 balasan, 31.000 retweet, dan 81.000 suka pada hari Sabtu, 17 Februari 2024.
BACA JUGA : Prabowo Akan Pangkas Subsidi BBM Demi Makan Siang Gratis! Begini Kata Indef
Perbincangan tersebut mencerminkan campuran skeptisisme, frustrasi, dan kekecewaan di antara warga Indonesia mengenai janji kampanye dan pelaksanaannya yang kemudian.
Di tengah kegemparan, Partai Gerindra turut serta dalam media sosial untuk mengklarifikasi miskonsepsi mengenai jadwal pelaksanaan program makan siang dan susu gratis Prabowo-Gibran.
Sambil mengakui daya tarik awal dari janji-janji ini selama debat pemilihan, partai tersebut menekankan perlunya harapan yang realistis dan pengelolaan anggaran yang berkelanjutan.
Kritikus telah menimbulkan kekhawatiran tidak hanya tentang implementasi yang tertunda, tetapi juga tentang implikasi potensialnya terhadap kebebasan berbicara dan pers di Indonesia.
Ketakutan akan sensor dan balasan atas penyebaran pandangan yang berbeda menambah kompleksitas pada debat yang sedang berlangsung.
Pernyataan visi dan misi kampanye Prabowo-Gibran memberikan gambaran tentang komitmen mereka untuk menyediakan makan siang dan susu gratis bagi semua warga Indonesia pada tahun 2029.
Inisiatif ini, sebagai bagian dari “8 Program Hasil Terbaik Cepat” mereka, bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan gizi dan stunting pada anak-anak dan wanita hamil.
Program komprehensif ini mencakup makanan gratis setiap hari untuk siswa di berbagai tingkat pendidikan, termasuk prasekolah, sekolah dasar, dan sekolah menengah, serta pesantren.
Selain itu, dukungan gizi akan diperluas kepada ibu hamil dan balita di seluruh Indonesia untuk meningkatkan hasil kesehatan dan mengurangi beban ekonomi bagi keluarga.
Dengan target audiens lebih dari 80 juta penerima manfaat, cakupan penuh program ini direncanakan akan selesai pada tahun 2029.
Sumber: pikiran rayat