Nongki Ngopi – Sebuah kabar menghebohkan datang dari provinsi Hebei, China, yang melibatkan seorang wanita bernama . Ia dituduh berpura-pura lumpuh selama dua dekade lamanya. Cerita ini mengungkap fakta mengejutkan tentang bagaimana seorang individu dapat mempertahankan tiruan kondisi fisik yang sebenarnya tidak terjadi.
Wu Guiying, seorang wanita Tionghoa, telah membuat keluarganya percaya bahwa ia lumpuh sejak usia remaja. Kisah tragis ini bermula ketika pada usia 15 tahun, Wu Guiying mengalami kekerasan fisik dari kakak laki-lakinya yang menyebabkannya pingsan. Sejak saat itu, dia memilih untuk mengatakan kepada ibunya bahwa dia tidak dapat menggerakkan tubuhnya.
Meskipun ibunya membawanya ke dokter untuk mencari bantuan medis, keluarganya tetap yakin bahwa Wu Guiying benar-benar lumpuh. Selama 20 tahun, dia dirawat oleh ibunya sendiri. Namun, setelah ibunya meninggal dunia, dia kemudian dirawat oleh saudara laki-lakinya sendiri.
Namun, kebohongan itu terungkap ketika pada Mei 2008, keponakannya menemukan Wu Guiying berdiri tanpa kesulitan apapun. Ketika kakak laki-lakinya diberitahu oleh anaknya tentang insiden tersebut, awalnya dia tidak percaya. Namun, kecurigaan mulai muncul ketika keponakannya tidak bisa memberikan bukti yang kuat.
BACA JUGA : Sosok Devara Putri, Otak Pembunuhan di Bogor! Yang Mengejutkan, Dia Juga Seorang Caleg Partai Garuda!
Untuk memastikan kebenaran, kakak laki-lakinya memasang kamera CCTV di rumah mereka. Hasil rekaman CCTV setahun kemudian mengungkap kebenaran yang mengejutkan: Wu Guiying selama ini hanya berpura-pura lumpuh.
Ketika ditanya mengenai perilakunya oleh kakaknya, Wu Guiying masih bersikeras bahwa dia benar-benar lumpuh. Namun, hasil otopsi yang dilakukan setelah itu membuktikan sebaliknya. Dokter menyimpulkan bahwa Wu Guiying sebenarnya dalam keadaan sehat dan tidak mengalami kelumpuhan fisik.
Seorang psikolog memberikan penjelasan bahwa kondisi yang dialami Wu Guiying mungkin disebabkan oleh histeria, sebuah gangguan psikologis yang melibatkan emosi yang berlebihan.
Orang yang mengalami histeria mungkin tidak menyadari perilakunya dan penyebabnya dapat berasal dari trauma psikologis yang parah.
Kisah tragis Wu Guiying menjadi pelajaran bagi semua tentang pentingnya kesadaran akan kesehatan mental dan dukungan yang diperlukan bagi individu yang mengalami gangguan psikologis.