NongkiNgopi.com – Artikel ini akan membahas topik tentang Syiah dalam Islam dan perbedaannya dengan . Banyak pertanyaan muncul mengenai apakah Syiah adalah bagian dari agama Islam atau apakah mereka memiliki agama tersendiri.
Selain itu, tuduhan bahwa mereka membenci sahabat Rasulullah dan beberapa istri Rasulullah juga menjadi perbincangan. Artikel ini akan mengupas topik-topik tersebut dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang Syiah.
BACA JUGA : 5 Dosa Besar Menurut Islam yang Harus Diketahui
Perbedaan dan Sejarah Syiah
Syiah muncul sebagai kelompok pemikiran yang berbeda setelah pertemuan di Saqifah Bani Sa’idah. Sebagian anggota kelompok ini berpendapat bahwa Ali Bin Abi Thalib seharusnya menjadi khalifah pertama, bukan Abu Bakar As-Siddiq.
Kelompok ini percaya bahwa mayoritas sahabat Rasulullah telah melanggar hukum Allah dengan merampas kepemimpinan dari Ali Bin Abi Thalib.
Dalam pandangan Syiah, pemimpin umat Islam harus ditunjuk oleh Allah, dan Ali Bin Abi Thalib serta keturunannya dipilih untuk memimpin umat Islam. Syiah juga memiliki keyakinan akan adanya dua belas imam yang merupakan keturunan Ali Bin Abi Thalib dan Husain.
Pemahaman dan Perspektif Ahlul Sunnah Wal Jamaah
Ahlul Sunnah Wal Jamaah, yang juga dikenal sebagai Sunni, memiliki pandangan berbeda terkait kepemimpinan dan sahabat Rasulullah.
Menurut mereka, Abu Bakar As-Siddiq adalah khalifah pertama yang dipilih oleh umat Islam setelah wafatnya Rasulullah. Mereka tidak mempercayai bahwa mayoritas sahabat Rasulullah melanggar hukum Allah dan mencuri kepemimpinan dari Ali Bin Abi Thalib.
Meskipun ada perbedaan pandangan, Ahlul Sunnah Wal Jamaah menghormati dan menghargai semua sahabat Rasulullah.
Salah satu mispersepsi umum terkait Syiah adalah bahwa mereka membenci sahabat Rasulullah dan beberapa istri Rasulullah.
BACA JUGA : Mengenal Konsep Madzhab: Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali
Namun, tidak semua anggota Syiah memiliki pandangan ini. Beberapa kelompok ekstrim mungkin mengekspresikan kebencian terhadap sahabat, namun ini tidak mencakup seluruh umat Syiah.
Sebagai umat Islam, penting bagi kita untuk tidak memperluas pandangan kelompok kecil menjadi representasi dari seluruh komunitas. Membahas siapa yang kafir dan siapa yang tidak kafir adalah masalah yang kompleks dan berbahaya.
Ulama Islam secara umum berusaha menjauhi topik ini karena ada hadis yang mengingatkan akan bahaya fitnah yang bisa timbul dari tuduhan tersebut.
Sebagai umat Islam yang berakal, kita harus berhati-hati dalam memilih lembaga pendidikan Islam yang benar dan memperkuat pemahaman aqidah yang tepat.
Fokus kita haruslah pada pemahaman dan praktik agama yang benar, serta menjaga kerukunan antarumat beragama.
BACA JUGA : Imam Syafi’i: Kisah dari Masa Kecil Hingga Menjadi Ulama Terkemuka
Dalam Islam, Syiah adalah salah satu kelompok pemikiran yang memiliki perbedaan dalam pandangan sejarah dan kepemimpinan Islam.
Namun, mereka tetap dianggap sebagai bagian dari agama Islam, walaupun ada perbedaan pendapat dan keyakinan. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan ini dengan bijak dan menghindari tuduhan yang tidak benar.
Lebih baik kita fokus pada pemahaman aqidah yang tepat dan menjaga kerukunan antarumat beragama dalam kehidupan kita sehari-hari.