– Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena yang menarik tentang variasi warna kulit manusia.
Meskipun kita semua manusia, kulit kita bisa memiliki warna yang berbeda-beda. Mengapa hal ini terjadi? Mari kita lihat latar belakang sejarah perubahan warna kulit manusia.
Pada awalnya, semua manusia memiliki kulit yang gelap. Manusia modern atau homo sapiens dulunya tinggal di Benua Afrika sekitar 280.000 tahun yang lalu.
Karena mereka berada di dekat garis ekuator, radiasi dan paparan sinar matahari sangat tinggi. Sebagai bentuk perlindungan diri, tubuh mereka mulai memproduksi lebih banyak melanin, yaitu pigmen yang memberikan warna gelap pada kulit.
Dengan demikian, kulit mereka menjadi lebih gelap untuk melindungi DNA dari kerusakan akibat sinar matahari.
BACA JUGA : Kecelakaan Kapal Selam Titanic Menurut Fisika
Namun, sekitar 50.000 tahun yang lalu, Homo sapiens mulai bermigrasi ke berbagai penjuru dunia. Ketika mereka tiba di daerah dengan kondisi lingkungan yang berbeda, mereka harus beradaptasi lagi.
Mereka yang pindah ke daerah kutub dan Eropa tidak terpapar sinar matahari dengan intensitas yang sama seperti di Afrika.
Tubuh mereka yang terbiasa memproduksi melanin dalam jumlah besar menjadi menghambat penyerapan sinar matahari yang dibutuhkan untuk menghasilkan vitamin D.
Kekurangan vitamin D dapat melemahkan tulang. Untuk mengatasi ini, tubuh manusia berevolusi dengan mengurangi produksi melanin dan mengubah struktur melaninnya, sehingga warna kulit menjadi lebih cerah dan dapat menyerap lebih banyak sinar matahari.
Hal yang serupa terjadi pada manusia yang bermigrasi ke Asia. Warna kulit Homo sapiens juga berubah seiring dengan evolusi dan adaptasi lingkungan baru.
Perubahan ini terus diturunkan hingga saat ini. Jumlah melanin yang diproduksi tubuh, paparan sinar UV, genetika lingkungan, dan pigmen yang ada di kulit semuanya berperan dalam variasi warna kulit yang dapat kita amati antara ras yang berbeda.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Peran Melanin dan Pigmen Lainnya dalam Warna Kulit
Untuk lebih memahami variasi warna kulit, kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat empat kromofor atau pigmen warna yang berperan dalam warna kulit manusia: karotenoid, hemoglobin, melanin, dan oksihemoglobin.
Masing-masing pigmen ini memiliki kemampuan untuk menyerap panjang gelombang cahaya yang unik dan memantulkan warna tertentu.
Oksihemoglobin dan hemoglobin menyebabkan timbulnya warna merah muda pada kulit kaukasoid. Karotenoid memberikan pigmenasi kuning atau oranye pada kulit.
Terdapat dua jenis melanin yang ada, yaitu eumelanin dan pheomelanin. Eumelanin memberikan warna coklat kehitaman, sedangkan pheomelanin memberikan warna kuning atau kemerahan pada individu dengan kulit lebih terang.
Skala Warna Kulit Manusia saat Ini
Dalam mengklasifikasikan variasi warna kulit manusia saat ini, Patrick Fitzpatrick mengembangkan skala warna kulit yang terdiri dari enam kategori mendasar.
Kategori ini mencakup berbagai rentang warna kulit yang dapat kita lihat pada manusia modern.
Skala ini merangkum variasi warna kulit pada ras-ras yang berbeda. Tipe 1 dan 2 umumnya ditemukan pada ras Kaukasia, tipe 3 dan 4 ditemukan pada ras Mongoloid, sementara tipe 5 dan 6 umumnya ditemukan pada ras Negroid.