– Kerupuk merupakan salah satu camilan populer di Indonesia dan beberapa wilayah Asia Tenggara. Namun, sayangnya, tidak semua kerupuk yang beredar aman untuk dikonsumsi.
Beberapa produsen nakal terkadang menggunakan boraks dalam pembuatan kerupuk sebagai pengawet, yang dapat berbahaya bagi kesehatan Anda.
Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengenali ciri-ciri kerupuk yang mengandung boraks agar dapat menghindarinya. Dalam artikel ini, kami akan membahas ciri-ciri tersebut dan pentingnya menjaga kualitas makanan yang kita konsumsi.
Kerupuk telah menjadi bagian dari budaya makan di Indonesia. Kelezatan dan kerenyahan kerupuk mampu meningkatkan nafsu makan, sehingga tidak heran jika kerupuk seringkali menjadi pelengkap hidangan.
Kerupuk seringkali diproduksi secara rumahan hingga skala usaha kecil menengah, sehingga pengawasan terhadap kualitasnya tidak selalu mudah dilakukan. Hal inilah yang memicu masalah munculnya kerupuk yang mengandung boraks.
Mengapa Boraks Digunakan dalam Kerupuk?
Boraks adalah bahan kimia yang biasanya digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk, termasuk makanan. Dalam pembuatan kerupuk, boraks digunakan agar kerupuk dapat tahan lama. Selain itu, boraks juga digunakan sebagai pengenyal saat proses pembuatan kerupuk. Meskipun tidak semua produsen kerupuk menggunakan boraks, beberapa oknum tidak bertanggung jawab memanfaatkannya dalam pembuatan kerupuk.
Ciri-ciri Kerupuk Mengandung Boraks
Penting bagi Anda untuk mengenali ciri-ciri kerupuk yang mengandung boraks agar dapat menghindarinya. Imam Yarkoni, seorang Dokter Umum di Puskesmas Margoyoso I, menjelaskan bahwa kerupuk yang mengandung boraks memiliki beberapa ciri khas yang bisa terasa saat kita memakannya. Berikut adalah ciri-ciri kerupuk yang mengandung boraks:
- Rasa Getir di Lidah: Kerupuk yang mengandung boraks akan terasa getir di lidah. Ini adalah salah satu tanda yang dapat Anda perhatikan saat mencicipi kerupuk.
- Tekstur Rasa Rendah dan Gurih: Kerupuk yang mengandung boraks juga cenderung memiliki tekstur yang lebih renyah dan gurih daripada kerupuk yang aman untuk dikonsumsi.
Namun, penting untuk diingat bahwa ciri-ciri ini tidak selalu menjamin bahwa kerupuk tersebut mengandung boraks. Untuk memastikannya, perlu dilakukan uji laboratorium terhadap kandungan boraks dalam kerupuk.
Bahaya Boraks dalam Makanan
Boraks, juga dikenal dengan nama sodium borate, sodium tetraborate, atau disodium tetraborate, adalah zat kimia yang seharusnya tidak boleh digunakan dalam makanan. Penggunaan boraks dalam makanan dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk demam, mual, gagal ginjal, bahkan kematian.
Bukan hanya dalam kerupuk, boraks juga seringkali digunakan untuk mengawetkan makanan lainnya, seperti tahu, mi basah, ikan, daging ayam, dan produk makanan lainnya. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk selalu waspada terhadap peredaran makanan yang mengandung boraks dan formalin.
BACA JUGA : Pengakuan Mengejutkan Psikolog Forensik Terkait Kasus Jessica
Pencegahan adalah kunci terbaik untuk melindungi diri kita dari makanan yang mengandung bahan kimia berbahaya. Jika Anda memiliki curiga terhadap produsen atau penjual makanan yang menggunakan bahan kimia berbahaya, segera laporkan kepada pihak yang berwenang agar dapat dilakukan penindakan yang tepat.
Kesimpulannya, kerupuk adalah camilan yang sangat populer di Indonesia, tetapi kita harus selalu waspada terhadap ciri-ciri kerupuk yang mengandung boraks. Kesehatan kita adalah hal yang paling berharga, dan menjaga kualitas makanan yang kita konsumsi adalah tindakan yang bijak. Semoga artikel ini bermanfaat untuk memperingatkan Anda tentang bahaya kerupuk yang mengandung boraks dan pentingnya menjaga kualitas makanan yang kita makan.