HealthLife Style

Ingin Berat Badan Ideal? Pilih Kardio, Angkat Beban, atau Keduanya!

NongkiNgopi.com – Untuk mencapai berat badan ideal, diet bukan satu-satunya solusi. Olahraga juga memainkan peran penting. Di antara berbagai jenis latihan, angkat beban dan kardio adalah pilihan populer yang dianggap mampu membantu proses penurunan berat badan. Namun, manakah yang lebih efektif? Mari kita simak perbedaan dan keunggulan masing-masing jenis olahraga ini.

kardio vs angkat beban

Perbedaan Utama Angkat Beban dan Kardio

Latihan Kardio (Aerobik)
Latihan kardio termasuk dalam kategori olahraga aerobik, yang melibatkan aktivitas berirama dan berkelanjutan dengan menggunakan kelompok otot besar, seperti jogging, bersepeda, senam, dan berenang. American College of Sports Medicine (ACSM) menjelaskan bahwa kardio dapat meningkatkan detak jantung dan pernapasan, yang membantu tubuh menggunakan oksigen lebih baik selama berolahraga.

Latihan Angkat Beban (Anaerobik)
Di sisi lain, angkat beban termasuk latihan anaerobik. Latihan ini melibatkan kontraksi otot dalam waktu singkat tetapi intens, tanpa mengandalkan oksigen seperti pada latihan aerobik. Angkat beban berfokus pada pembentukan massa otot, yang dapat meningkatkan metabolisme tubuh bahkan ketika dalam kondisi istirahat.

Baca Juga: Kurang Tidur Bisa Percepat Penuaan Otak, Ini Penjelasan Ahli!

Kelebihan dan Kekurangan: Mana yang Lebih Efektif Turunkan Berat Badan?

Kardio: Bakar Kalori dalam Waktu Singkat
Menurut Healthline, tubuh cenderung membakar lebih banyak kalori saat melakukan latihan kardio dibanding angkat beban, terutama jika dilakukan dengan intensitas tinggi. Sebagai contoh, jogging selama 30 menit dengan kecepatan sedang dapat membakar sekitar 250 kalori, sementara jogging dengan kecepatan 10 km/jam bisa membakar hingga 365 kalori.

Kardio ideal untuk membakar lemak, dan semakin kuat otot jantung, semakin efektif pembuluh darah mengalirkan oksigen ke sel-sel otot. Ini membantu meningkatkan pembakaran lemak baik saat berolahraga maupun saat istirahat.

Angkat Beban: Meningkatkan Metabolisme dan Pembakaran Kalori Pasca-Latihan
Meski angkat beban mungkin tidak membakar kalori sebanyak kardio saat latihan, latihan ini memiliki manfaat unik: pembakaran kalori tetap berlanjut setelah selesai berolahraga. Proses ini disebut afterburn atau excess post-exercise oxygen consumption (EPOC), di mana tubuh terus membakar energi untuk memperbaiki jaringan otot. Selain itu, angkat beban membantu meningkatkan laju metabolik istirahat karena massa otot yang terbentuk membantu tubuh membakar lebih banyak kalori bahkan saat istirahat.

Studi dari Harvard menunjukkan bahwa pria yang rutin melakukan angkat beban 20 menit setiap hari cenderung lebih mampu menjaga lemak perut dibanding mereka yang hanya berlatih kardio.

Baca Juga: Tips Turunkan Berat Badan Hanya dengan Berjalan Kaki!

Mana yang Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan?

Baik kardio maupun angkat beban memiliki manfaat masing-masing, sehingga pilihan tergantung pada tujuan spesifik. Jika kamu ingin fokus membakar kalori dalam waktu cepat, kardio adalah pilihan yang baik. Namun, jika tujuanmu adalah meningkatkan metabolisme jangka panjang dan membentuk tubuh, maka angkat beban dapat menjadi opsi yang tepat.

Kombinasi Kardio dan Angkat Beban: Solusi Optimal

Agar hasil lebih maksimal, kamu bisa mengombinasikan keduanya secara bergantian. ACSM menyarankan untuk menjalani latihan kardio dan angkat beban dengan total durasi minimal 150 menit per minggu. Dengan begitu, kamu bisa mendapatkan manfaat pembakaran kalori dari kardio sekaligus peningkatan metabolisme dari angkat beban.

Jadi, apakah kamu lebih memilih angkat beban atau kardio? Menggabungkan keduanya mungkin justru akan memberikan hasil terbaik!

BACA JUGA:

"Hanya manusia biasa yang mencoba menjalani hidup sebaik mungkin. Kami mungkin tidak sempurna, kadang-kadang membuat kesalahan, dan memiliki keterbatasan kami sendiri. Namun, kami juga memiliki potensi untuk tumbuh, belajar, dan berkembang dari…

Related Posts

1 of 25