Nongki Ngopi – Pratiwi Noviyanthi, seorang kreator konten media sosial dan relawan, telah mengambil tanggung jawab untuk merawat dan mengadopsi anak-anak Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) sejak lahir. Sebagai seorang relawan, Pratiwi telah menerima bantuan dari pemerintah, termasuk Kemensos Republik Indonesia, dan Dinas Sosial di Kota Tangerang, serta mendapatkan dukungan dari kepolisian, yaitu Bareskrim Mabes Polri.
Profesi Pratiwi Noviyanthi
Sebelumnya, Pratiwi Noviyanthi bekerja sebagai pramugari, namun kemudian beralih menjadi kreator konten sosial dan relawan di bidang ODGJ. Dia merangkul dan merawat ODGJ dengan segala upaya, bahkan sejak mereka berada di dalam kandungan. Beberapa anak yang diadopsi telah lahir dan diambil dari berbagai kondisi yang menaruh simpati, dengan kebanyakan dari mereka yang sudah lahir memiliki penampilan yang menggemaskan.
Baca Juga: Pembunuhan Sadis Mahasiswa UI, Polisi Tangkap Senior sebagai Tersangka
Proses adopsi yang dilakukan oleh Pratiwi Noviyanthi berlangsung melalui kerjasama dengan Dinas Sosial setempat. Beberapa anak diadopsi setelah lahir dan langsung dirawat olehnya. Meskipun terdapat banyak anak ODGJ lain yang belum diadopsi, Pratiwi tidak memilih-milih anak yang akan diadopsi dan berusaha memberikan perawatan dan cinta kepada setiap anak yang telah diambilnya.
Kontroversi aksi Pratiwi Noviyanthi sebagai relawan ODGJ
Namun, aksi Pratiwi Noviyanthi sebagai relawan dan pengambilan ODGJ ini menimbulkan beberapa kontroversi. Beberapa netizen dan pihak berwenang mempertanyakan legalitas yayasan yang didirikannya dan proses adopsi anak-anak ODGJ tersebut. Kritik juga muncul terkait proses pengasuhan dan perawatan anak-anak ini, dengan harapan agar ada dokumentasi dan prosedur yang jelas dalam adopsi dan perawatan mereka.
Beberapa orang menyatakan bahwa Pratiwi Noviyanthi seakan-akan ingin terlihat sebagai pahlawan yang tidak membutuhkan bantuan dari pemerintah dan mengurus semua kebutuhan anak-anak tersebut secara mandiri. Namun, fakta yang sebenarnya adalah Pratiwi Noviyanthi telah menerima dukungan dari pihak berwenang dan pemerintah untuk membantu dalam perawatan dan kehidupan anak-anak ODGJ yang diadopsi.
Baca Juga: Michelle Ashley Akui Berbohong, Minta Maaf Sesali Berkata tak Jujur
Muncul juga perdebatan tentang apakah tempat tinggal pribadi bisa menjadi tempat yang sesuai untuk merawat anak-anak ODGJ ataukah seharusnya ada tempat yang disediakan oleh pemerintah untuk pengasuhan mereka. Beberapa netizen mengkhawatirkan kesejahteraan anak-anak tersebut dan berharap adanya dokumentasi dan prosedur yang jelas dalam adopsi dan perawatan mereka.
Pratiwi Noviyanthi juga menghadapi kecaman dan tuduhan negatif, seperti bahwa yayasan yang didirikannya ilegal dan bahwa dia ingin terlihat sebagai pahlawan dengan merawat anak-anak ODGJ ini. Kritik juga menyebutkan bahwa keputusannya untuk mengadopsi dan merawat anak-anak ODGJ seolah-olah bersaing dengan yayasan lain yang juga melakukan hal serupa.
Keteguhan Hati Pratiwi
Namun, Pratiwi Noviyanthi tetap teguh dan mengungkapkan bahwa dia hanya ingin memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak-anak ODGJ yang telah diadopsinya. Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak menerima bantuan apa pun dari pemerintah dalam bentuk pembiayaan RSJ, susu, popok, vitamin bayi, atau kebutuhan lainnya untuk anak-anak yang dirawatnya.
Baca Juga: Kontroversi Gaji Ahok Rp8,3 Miliar per Bulan: DPR Minta BPK untuk Audit
Kontroversi dan perdebatan terus berlanjut, dan Pratiwi_Noviyanthi berusaha menjelaskan dan membela aksinya sebagai relawan dan pengambil anak-anak ODGJ. Dia berharap agar pihak berwenang dan netizen dapat lebih memahami niat baiknya dan memberikan dukungan dalam upayanya membantu anak-anak yang membutuhkan perhatian dan cinta.
Meskipun ada pandangan yang berbeda-beda tentang tindakannya, Pratiwi Noviyanthi tetap bertekad untuk melanjutkan perjuangannya sebagai relawan dan memberikan yang terbaik bagi anak-anak ODGJ yang telah diadopsinya. Dia berharap agar kesejahteraan anak-anak ini tetap menjadi prioritas, dan proses adopsi dan perawatan mereka bisa dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur yang berlaku.
