Berita

Siswi SMP Jambi Dipolisikan karena Kritik Jokowi, Timnas AMIN: Pelaporan SFA Terlalu Berlebihan!

Siswa SMP tersebut, yang diidentifikasi dengan inisial SFA, dilaporkan ke pihak berwajib setelah mengkritik pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

– Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) melalui Eva Kusuma Sundari, anggota DPR-RI dari Partai Nasdem, mengungkapkan kekecewaan dan keprihatinan terhadap tindakan pelaporan terhadap seorang siswa SMP di Jambi yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pelaporan tersebut dianggap berlebihan, terutama karena pelapor tidak memiliki wewenang resmi dari Presiden Jokowi.

“Ini berlebihan, apalagi pelapor tidak mendapat wewenang dari Jokowi,” ujar Eva di Jakarta.

Siswa SMP tersebut, yang diidentifikasi dengan inisial SFA, dilaporkan ke pihak berwajib setelah mengkritik pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Dalam video pernyataannya di media sosial, SFA menyampaikan kritik terhadap Presiden Jokowi, menilai bahwa tindakan tersebut merusak tatanan hukum.

BACA JUGA : Ferdy Sambo Tidak di Lapas Salemba, Malah ‘Ruang Khusus BerAC’, Pengakuan Mengejutkan Alvin Lim: ‘Saya Tahu Semua!

Eva Kusuma Sundari menekankan pentingnya menghormati hak anak-anak sesuai UU Perlindungan Anak. “Anak-anak harus diperlakukan khusus, apalagi mengkritik bukan tindak kriminal. Jangan dicabut hak tersebut dengan mengkriminalisasi anak,” ungkapnya.

Menurut Eva, SFA merupakan anak cerdas dan kritis yang mampu menganalisis dinamika pemilu. Ia berharap masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi perbedaan pendapat selama masa kampanye.

“Ini perintah konstitusi. Kita harus merujuk ke UU Perlindungan Anak, anak harus diperlakukan khusus, apalagi mengkritik bukan tindak kriminal. Setiap anak berhak atas pendidikan dan perlindungan. Jadi jangan dicabut hak tersebut dengan mengkriminalisasi anak,” ujar Caleg DPR RI dapil Jatim 8 ini.

BACA JUGA : Heboh! Petugas Dishub Memaksa Buka Pintu Mobil Pengendara yang Sedang Merekam

Eva juga mendesak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memberikan perlindungan, polisi membina pelapor, dan agar SFA dibimbing oleh guru dan orangtuanya. Ia berharap agar semua pihak bersikap proporsional dan tidak membatasi bakat SFA, melainkan membina agar sesuai dengan usianya.

“Bagi para elit pemimpin, kasihlah contoh yang baik supaya anak-anak mendapatkan role model – tunjukkan leadership by example. Tindakan pemimpin yang buruk dapat merusak pembentukan karakter bangsa,” tegas Eva Kusuma Sundari, mantan Anggota DPR-RI.

Sumber: hariandisway

Related Posts

1 of 63