Nongki Ngopi – gabungan berhasil mengevakuasi seorang pilot dan seorang enginer dari pesawat yang jatuh di sebuah hutan berbukit di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Evakuasi dilakukan pada pukul 17.22 Wita, Minggu (10/3/2024), menuju Tarakan.
Pesawat jenis Pilatus yang membawa pilot dan enginer itu jatuh sekitar pukul 16.22 Wita sore hari tadi. Keduanya langsung dievakuasi dan diterbangkan ke Tarakan.
“Pesawat yang mengevakuasi korban sudah mendarat di Tarakan,” ujar Kepala Kantor Basarnas Tarakan, Syahril.
Syahril menegaskan bahwa pilot berhasil ditemukan dalam kondisi selamat, sementara enginernya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. “Satu selamat, satu meninggal. Pilotnya selamat,” tegasnya.
BACA JUGA : KNKT Ungkap Kronologi Pilot Batik Air Tertidur Selama 28 Menit
Pesawat Smart Air awalnya lepas landas dari Bandara Internasional Juwata Tarakan, Kaltara, pada Jumat (8/3) sekitar pukul 09.25 Wita. Namun, pesawat itu hilang kontak sebelum dijadwalkan tiba pada pukul 10.25 Wita.
“Semestinya tiba pada pukul 10.25 Wita, karena estimasi hanya 1 jam. Saat sistem navigasi berada di jam 10, pesawat sudah hilang kontak,” ungkap Iwan, sumber terkait.
Pesawat yang membawa sembako tersebut dilaporkan jatuh di hutan wilayah Long Liku, Kecamatan Krayan Tengah, Nunukan. Tim SAR sebelumnya sempat menemukan sosok yang melambaikan tangan di titik jatuhnya pesawat.
“Ada lambaian tangan dari bawah, itu terjadi pada pukul 12.43 Wita hari ini siang,” kata Kapolsek Krayan Selatan, Ipda Andi Iwan.
Kejadian ini menyoroti keberhasilan tim SAR dalam mengevakuasi korban dari lokasi yang sulit dijangkau. Meskipun dengan kehilangan satu nyawa, keselamatan pilot menjadi kabar yang membawa sedikit kelegaan dalam tragedi ini.
BACA JUGA :
Sumber: detik
