Nongki Ngopi – Dalam beberapa hari terakhir, media sosial diramaikan dengan tangkapan layar yang diduga menampilkan rincian kampanye penggalangan dana untuk seorang pengemudi yang terlibat dalam insiden menabrak showroom dengan mobil .
Keterangan yang menyertai tangkapan layar tersebut mengklaim bahwa pemilik Xpander yang terlibat dalam kecelakaan tersebut sedang meminta sumbangan melalui platform crowdfunding populer, Kitabisa, untuk menutupi kerugian, dengan tujuan mencapai jumlah fantastis sebesar Rp 9 miliar.
Namun, keaslian gambar-gambar tersebut segera dibantah oleh Kitabisa, menyatakan bahwa ada prosedur ketat yang harus dipatuhi untuk melakukan kampanye penggalangan dana di platform mereka.
Tangkapan layar pemilik Xpander yang diduga meminta sumbangan melalui Kitabisa, awalnya beredar pada hari Kamis (14/3/2024), menarik perhatian besar di platform media sosial. Postingan tersebut dibagikan oleh pengguna @tanyakanrl pada hari Minggu (17/3/2024) pukul 16:20 WIB.
Keterangan yang menyertai foto tersebut berbunyi: “Kebaikanmu = Bantu Pengemudi Xpander untuk Ganti Rugi, Sumbangan tersedia Rp 9 miliar.”
Per Senin (18/3/2024), postingan tersebut telah dilihat lebih dari 791.300 kali, dengan lebih dari 15.000 suka dan lebih dari 1.700 komentar.
BACA JUGA : Pemakaian Pertalite Akan Dibatasi atau Dihapus, Pertamina Akan Menggantinya dengan Pertamax Green 92
Fara Devana, Manajer Hubungan Masyarakat Kitabisa, dengan cepat menanggapi tangkapan layar yang beredar, menyebutnya sebagai hoaks. Menyusul penyebaran luas gambar-gambar ini di media sosial, Kitabisa mengeluarkan klarifikasi resmi melalui akun resmi mereka, @kitabisacom.
Fara menegaskan bahwa tangkapan layar yang beredar adalah hasil editan yang dibuat oleh netizen. Dia menekankan bahwa Kitabisa tidak memfasilitasi kampanye penggalangan dana yang melanggar tata tertib atau keamanan, seperti dalam kasus Xpander menabrak showroom mobil.
“Terlebih lagi, berdasarkan berbagai laporan yang saya baca, pengemudi diduga menabrak dalam kondisi pengaruh alkohol. Oleh karena itu, tidak mungkin bagi kami untuk mendukung penggalangan dana untuk kasus ini,” ujar Fara saat dihubungi oleh Kompas.com pada hari Senin (18/3/2024).
Selanjutnya, per Senin (18/3/2024), Fara mengonfirmasi bahwa tidak ada pihak yang telah mengajukan kampanye penggalangan dana untuk kejadian Xpander.
“Dalam foto, disebutkan bahwa permintaan berasal dari pihak Kitabisa. Ini tidak mungkin karena secara internal, kami pasti akan menolak permintaan semacam itu,” tambahnya.
Menurut Fara, ketika permintaan penggalangan dana diajukan, tim Kitabisa mengkategorikannya menjadi penggalangan dana medis dan non-medis.
“Kami memiliki prosedur verifikasi untuk kategori non-medis, termasuk ID pengunggah, verifikasi identitas, pemeriksaan keaslian data, dan dokumen lain yang diperlukan,” jelasnya.
BACA JUGA : BMKG Bantah Narasi Video Viral di TikTok tentang Gempa Megathrust yang Melumpuhkan Jakarta
Setelah semua dokumen disediakan, ada periode penantian selama tujuh hari kerja untuk pemeriksaan internal oleh Kitabisa.
“Jika memang ada permintaan penggalangan dana. Maka dipastikan bahwa penggalangan dana untuk kejadian Xpander tidak akan disetujui,” tegasnya.
Terkait tindak lanjut atas hoaks ini, Fara menyebutkan bahwa diskusi internal masih berlangsung.